Jumat, 30 Oktober 2009


MAKALAH BIOKIMIA
ALKOHOL

BAB I
PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG
Di era globalisasi sekarang ini yang sarat dengan masuknya budaya budaya asing ,kita kadang kadang sering lupa diri akan keadaan dan situasi yang sebenarnya kita alami, sehingga pengaruh-pengaruh dari luar begitu mudah mempengaruhi jiwa raga serta akal sehat kita yang seharusnya sangat tidak wajar berada dalam kepribadian kita terutama kita sebagai orang atau warga negara indonesia. Dewasa ini sudah banyak sekali terutama dikota kota besar kita melihat penyalagunaan penyalagunaan bahan-bahan kimia ataupun sejenisnya yang seharusnya digunakan atau dimanfaatkan sesuai dengan yang telah ditetapkan dan dikadarkan.hal ini ditimbulkan sebagian besar dari pengaruh-pengaruh pergaulan bebas maupun dari luar budaya kita yang sangat memicu untuk melakukan tindakan-tindakan yang tak wajar.
Dewasa ini dikalangan pemuda sudah sangat banyak yang mengkonsumsi berbagai minuman ataupun makanan yang sedikit maupun banyak mengandung Alkohol,yang dikonsumsi dengan sengaja ataupun tanpa disadari.bukan hanya dikalangan pemuda saja, bapak-bapak yang sudah berumur yang usianya sudah menginjak masa-masa sensitif terhadap penyakit pun sering mengkonsumsi alkohol,bahkan lebih parahnya lagi,sudah banyak kaum wanita yang mengkonsumsi alkohol sampai mereka sudah terjerumus dalam kecanduan.hal inilah yang menggerakkan penyusun untuk menggali lebih dalam tentang berbagai informasi tentang Alkohol yang saat ini sudah sangat merajalela dalam kehidupan,yang terlupakan atau tersepelekan oleh kita semua
Saat ini alkohol dikonsumsi secara luas. Sama seperti halnya obat  sedatif  hipnotik lainnya. Alkohol dalam jumlah rendah sampai sedanag bisa meanghilangkan kecemasan dan membantu menimbulka rasa tenang stau bahkan euforia.akan tetapi alkohol juga dikenal sebagai obat yang paling banyak disalahgunakan di duni, suatu alasan yang tepat atas kerugian besar yang mesti ditanggung masyarakat dan dunia medis.

B.     MASALAH
Berdasarkan latar belakang penulisan makalah ini masalah yang diangkat atau masalah yang timbul adalah sebagai berikut :
1.      Apakah  alkohol itu
2.      Bagaimana alkohol itu dalam tinjauan Islam
3.      Apa saja yang menjadi dampak dari mengkonsumsi alkohol
4.      Apakah minuman beralkohol itu dan apa saja contohnya
5.      Mengapa alkohol lebih berbaya bagi wanita dari pada pria dan apa saja pengaruh kesehatan yang ditimbulkan oleh alkohol bagi tubuh wanita

C.     TUJUAN
1.      Dapat mengenal lebih jauh tentang alkohol
2.      Bisa mengetahui alkohol dalam pandangan islam
3.      Mengenal dampak dan akibat buruk dari mengkonsumsi alkohol
4.      Mengenal beberapa minuman beralkohol
5.      Dapat mengetahui bahaya alkohol pada wanita  yang lebih besar daripada pria

D.     MANFAAT
Dengan tersusunnya makalah ini,dapat menambah pengetahuan kita tentang alkohol. Kita akan mengenal lebih jauh tentang alkohol dan danpak serta pengaruhnya terhadap tubuh, kita juga bisa mengetahui hukum atau pandangan islam tentang akohol. Dan insya Allah dengan makalah ini, kita termotifasi untuk tidak sekali-kali mengkonsumsi alkohol.dan semoga yang masih mengkonsumsi alkohol degan membaca makalah ini bisa mengurangi bahkan tidak lagi mengkonsumsi akohol.


BAB II
METODE PENULISAN
            Metode penulisan yang digunakan penulis pada makalah ini adalah metode Studi literatur, karena dalam penulisan ataupun penyusunan makalah ini mensupakan pengumpilan ataupun penyatuan dari berbagai sumber informasi terutama buku-buku yang mendukung dalam penyusunan makalah ini.Di sisi lain penulisan dan penyusunan makalah ini menggunakan metode Deskriftif Eksploratif dimana dalam makalah ini penjelasan dan penjabaran masalah lebih mendominasi dari data-data penelitian atau lebih banyak menjelaskan dan menggambarkan segala masalahyang terjadi atau yang di angakt dalam makalah ini













BAB III
TINJAUN PUSTAKA
A.     TINJAUN TEORITIS
Alkohol adalah molekul kecil yang larut dalam air yang di absorbsi dengan cepat dari saluran cerna. Setelah minum alkohol dalam keadaan puasa ,kadar puncak alkohol dalam darah di caai dalam waktu 30 menit. Adanay makanan dalam usus akan memperlambat absorbsinya dengan memperlambat pengosongan lambung.distsribusi berjalan cepat dengan kadar obat dalam jaringan mendekati kadar di dalam darah(Bertram,2002:58)
Alkohol dalam dunia kimia, kedokteran dan farmasi biasanya digunakan sebagai bakterisida (pembasmi bakteri). Etanol 60-80 % berkhasiat sebagai bakterisida yang kuat dan cepat terhadap bakteri-bakteri. Penggunaannya adalah digosokkan pada kulit lebih kurang 2 menit untuk mendapat efek maksimal. Tapi alkohol tidak bisa memusnahkan spora (Tjay & Rahardja, 1986:170; Mutschler, 1991:612).
Minuman beralkohol dibuat dari proses fermentasi karbohidrat (pati) melalui 3 (tiga) tahapan, yaitu : (1) pembuatan larutan nutrien, (2) fermentasi, (3) destilasi etanol. Adapun bahan-bahan yang mengandung gula tinggi, tidak memerlukan perlakuan pendahuluan yang berbeda dengan bahan yang yang berasal dari bahan pati dan selulosa, yang memerlukan penambahan asam (perlakuan kimia) dan penambahan enzim untuk menghidrolisisnya menjadi senyawa yang lebih sederhana. Jika bahan untuk fermentasi berasal dari biji-bijian seperti jagung dan sereal lainnya, maka bahan tersebut harus direndam dalam air (soaking) hingga berkecambah, lalu direbus dan diprose menjadi mash dan dipanaskan. Di samping penggunaan mikroorganisme pada proses fermentasi, kondisi optimal fermentasi harus dijaga, seperti aerasi, pH, suhu, dan lain-lain (Tabloid Dialog,Pebruari 2005:6).


B.     TINJAUN EMPIRIS
Menurut sebuah studi yang dilakukan di Rusia, disebutkan bahwa wanita yang mengonsumsi alkohol lebih rentan mengalami kerusakan otak daripada kaum pria.Dari sejumlah tes fungsi neurokognotif, terlihat bahwa kaum wanita pecandu alkohol mengalami dampak lebih parah daripada pria, seperti yang ditemukan Dr Barbara Flannery dari RTI International di Baltimore.Meski demikian, dalam sebuah wawancara dengan Reuters Health, Flannery memperingatkan bahwa temuan mereka bukanlah kabar bagus bagi kaum pria yang mengalami ketergantungan alkohol. "Wanita memang lebih rentan mengalami dampak negatif penyalahgunaan alkohol dan kecanduan alkohol daripada pria, namun pria juga tetap akan mengalami dampak yang sama.(Barbara Flanery,1996).
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh ilmuan inggris, menyatakan bahwa jalur utama metabolisme alkohol meliputi Alcohol dehydrogenase (ADH), yaitu enzim sitosol yang mengatalisasi perubahan alkohol menjadi acetaldehyde. Enzim ini terutama terjadi di dalam hati tetapi juga ditemukan didalam organ organ lain misalnya otak dna perut. Dalam jumlah yang berari, metabolisme alkohol oleh ADH  lambung terjadi didalam lambung kaum pria, tetapi dalam jumlah kecil terjadi pad lambung kaum wanita, yang nampaknya mmiliki kadar enzim lambung lebih rendah.perbedaan dalam metabolisme alkohol didalam lambung kaum wanita ini memungkinkan disebabkan oleh adanya perbedaan yang berkaitan dengan jenis kelamin dan konsentrasi alkohol dalam darah seperti yang telah di kemukakan(Frezza dkk,1990)
Depresi dan konsumsi alkohol adalah dua faktor yang secara bermakna dapat merusak kepatuhan orang terhadap pengobatan HIV. Hal ini berdasarkan penelitian yang baru-baru ini dilaporkan dalam jurnal Clinical Infectious Diseases.Dalam penelitian ini, Mariana Lazo MD, dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health di Baltimore, AS dan rekan mengukur kepatuhan terhadap pengobatan pada 1.944 laki-laki dan perempuan yang memakai pengobatan antiretroviral (ARV). Kepatuhan diukur paling sedikit dua kali dalam waktu lima tahun, dan kepatuhan pasien dikategorikan sebagai 100 persen atau kurang dari 100 persen. Para peneliti mengamati apakah kepatuhan seseorang meningkat, gagal untuk ditingkatkan atau menurun.Faktor terkait dengan peningkatan kepatuhan di antara laki-laki adalah usia lebih tua dan mempunyai jumlah CD4 antara 350 dan 500. Pada perempuan kepatuhan dikaitkan dengan lebih banyak kunjungan ke klinik selama penelitian (empat kali atau lebih). Satu faktor yang memprediksi kepatuhan tidak meningkat, terlihat pada laki-laki dan perempuan, adalah penggunaan narkoba jalanan dan alkohol.Hubungan yang paling kuat dengan penurunan kepatuhan pada laki-laki terlihat pada mereka yang depresi, berusia lebih muda, warga Amerika keturunan Afrika dan yang pendapatan per tahunnya kurang dari 20.000 dolar AS atau pengangguran. Pada perempuan, penggunaan alkohol, narkoba dan merokok dikaitkan dengan penurunan kepatuhan. Pada laki-laki dan perempuan, memakai rejimen pengobatan yang mengandung protease inhibitor (PI) dikaitkan dengan penurunan kepatuhan dibandingkan dengan mereka yang memakai NNRTI. Penurunan kepatuhan juga lebih umum pada mereka yang mempunyai viral load di atas 100.000 atau jumlah CD4 di bawah 200( Ansel, Howard C. 1989)

C.     KONSEP PEMIKIRAN SENDIRI
Alkohol merupakan suatu bahan kimia atau cairan kimia yang memiliki manfaat atau fungsi yang sangat membantu dalam dunia kesehatan apabila tidak disalah gunakan. Namu kebanyakan saat ini alkohol disalahgunakan sehingga menimbulkan bahaya yang akan menyesengsarakan kehidupan. Hal ini karena dipicu oleh efek yang sangat menyenangkan yang diberikan oleh pengaruh alkohol samapai yang mengkonsumsinyatidak sadar bahkan tidak mau peduli akan bahayanya.
Alkohol banyak digunakan, terutama di dunia kesehatan, karena alkohol ini memiliki kaitan erat dan peranan khusus dalam peracikan obat. Namun karena orang orang yang tidak bertanggung jawab, alkohol sudah menjadi salah satu penyebab morbiditas (angka kesakitan) dan mortalitas (angka kematian) disamping obat-obat terlarang



BAB IV
PENBAHASAN
A.     MENGENAL ALKOHOL
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.
Gugus fungsional alkohol adalah gugus hidroksil yang terikat pada karbon hibridisasi sp3. Ada tiga jenis utama alkohol - 'primer', 'sekunder, dan 'tersier'. Nama-nama ini merujuk pada jumlah karbon yang terikat pada karbon C-OH. Etanol dan metanol (gambar di bawah) adalah alkohol primer. Alkohol sekunder yang paling sederhana adalah propan-2-ol, dan alkohol tersier sederhana adalah 2-metilpropan-2-ol.
Rumus kimia umum alkohol adalah CnH2n+1OH'
Alkohol dapat digunakan sebagai bahan bakar otomotif. Ethanol dan methanol dapat dibuat untuk membakar lebih bersih dibanding gasoline atau diesel. Alkohol dapat digunakan sebagai antifreeze di radiator. Untuk menambah penampilan Mesin pembakaran dalam, methanol dapat disuntikan kedalam mesin Turbocharger dan Supercharger. Ini akan mendinginkan masuknya udara kedalam pipa masuk, menyediakan masuknya udara yang lebih padat.


Ada dua cara menamai alkohol: nama umum dan nama IUPAC.
Ü     Nama umum biasanya dibentuk dengan mengambil nama gugus alkil, lalu menambahkan kata "alkohol". Contohnya, "metil alkohol" atau "etil alkohol".
Ü     Nama IUPAC dibentuk dengan mengambil nama rantai alkananya, menghapus "a" terakhir, dan menambah "ol". Contohnya, "metanol" dan "etanol".

Sifat fisika : Gugus hidroksil mengakibatkan alkohol bersifat polar

pH  : Alkohol adalah asam lemah

Metanol dan etanol : Dua alkohol paling sederhana adalah metanol dan etanol (nama umumnya metil alkohol dan etil alkohol) yang strukturnya sebagai berikut:

                   H                  H  H
                    |                    |   |
               H-C-O-H     H-C-C-O-H
                    |                   |    |
                   H                 H  H 
                 metanol        etanol
Dalam peristilahan umum, "alkohol" biasanya adalah etanol atau grain alcohol. Etanol dapat dibuat dari fermentasi buah atau gandum dengan ragi. Etanol sangat umum digunakan, dan telah dibuat oleh manusia selama ribuan tahun. Etanol adalah salah satu obat rekreasi (obat yang digunakan untuk bersenang-senang) yang paling tua dan paling banyak digunakan di dunia. Dengan meminum alkohol cukup banyak, orang bisa mabuk. Semua alkohol bersifat toksik (beracun), tetapi etanol tidak terlalu beracun karena tubuh dapat menguraikannya dengan cepat.

Alkohol umum

Alkohol digunakan secara luas dalam industri dan sains sebagai pereaksi, pelarut, dan bahan bakar. Ada lagi alkohol yang digunakan secara bebas, yaitu yang dikenal di masyarakat sebagai spirtus. Awalnya alkohol digunakan secara bebas sebagai bahan bakar. Namun untuk mencegah penyalahgunaannya untuk makanan atau minuman, maka alkohol tersebut didenaturasi. denaturated alcohol disebut juga methylated spirit, karena itulah maka alkohol tersebut dikenal dengan nama spirtus.

B.     TINJAUN ISLAM TENTANG ALKOHOL

no alkoholDibawah ini ada beberapa Nama Minuman dan Kadar Alkoholnya. (Sumber : Mustafa KS, Alkohol Dalam Pandangan Islam dan Ahli-Ahli Kesehatan, Bandung : PT Alma’arif, 1983 : 23) :


1. Bir Putih, 1 - 5 %

2.      Bir Hitam, 15 %
3.      Samsu, 20 %
4.      Macam-Macam Anggur, 15 %
5.      Ryn & Moezelijn, 10 %
6.      Anggur Malaga, 15-17 %
7.      Tokayer, 15 %
8.      Sherry, 20 %
9.      Likeuren, 30-50 %
10.  Anggur Perancis, 9-11 %
11.  Champagne, 10-12 %
12.  Anggur Spanyol, 15-20 %
13.  Anggur Hongaria, 15-20 %
14.  Rhum & Brandy, 40-70 %
15.  Jenever, 40 %
16.  Bols, 40 %
17.  Hulskamp, 40 %
18.  Whiskey, 30-40 %
19.  Cognac, 30-40 %
20.  Tuak & Saguer, 11-15 %
21.  Macam-Macam Anggur Obat, 15-20 %
22.  Shake, 10 %
Minuman beralkohol dibuat dari proses fermentasi karbohidrat (pati) melalui 3 (tiga) tahapan, yaitu : (1) pembuatan larutan nutrien, (2) fermentasi, (3) destilasi etanol. Adapun bahan-bahan yang mengandung gula tinggi, tidak memerlukan perlakuan pendahuluan yang berbeda dengan bahan yang yang berasal dari bahan pati dan selulosa, yang memerlukan penambahan asam (perlakuan kimia) dan penambahan enzim untuk menghidrolisisnya menjadi senyawa yang lebih sederhana. Jika bahan untuk fermentasi berasal dari biji-bijian seperti jagung dan sereal lainnya, maka bahan tersebut harus direndam dalam air (soaking) hingga berkecambah, lalu direbus dan diprose menjadi mash dan dipanaskan. Di samping penggunaan mikroorganisme pada proses fermentasi, kondisi optimal fermentasi harus dijaga, seperti aerasi, pH, suhu, dan lain-lain (Tabloid Dialog Jumat, Jumat 18 Pebruari 2005, hal. 6).
Dalam dunia kimia, farmasi dan kedokteran, etanol banyak digunakan. Di antaranya :
1.      Sebagai pelarut. Sesudah air, alkohol merupakan pelarut yang paling bermanfaat dalam farmasi. Digunakan sebagai pelarut utama untuk banyak senyawa organik (Ansel, 1989:313,606).
2.      Sebagai bakterisida (pembasmi bakteri). Etanol 60-80 % berkhasiat sebagai bakterisida yang kuat dan cepat terhadap bakteri-bakteri. Penggunaannya adalah digosokkan pada kulit lebih kurang 2 menit untuk mendapat efek maksimal. Tapi alkohol tidak bisa memusnahkan spora (Tjay & Rahardja, 1986:170; Mutschler, 1991:612).
3.      Sebagai alkohol penggosok. Alkohol penggosok ini mengandung sekitar 70 % v/v, dan sisanya air dan bahan lainnya. Digunakan sebagai rubefacient pada pemakaian luar dan gosokan untuk menghilangkan rasa sakit pada pasien yang terbaring lama (Ansel,1989:537).
4.      Sebagai germisida alat-alat (Ansel, 1987:537).
5.      Sebagai pembersih kulit sebelum injeksi (Ansel, 1987:537; IONI 2000:423).
6.      Sebagai substrat, senyawa intermediat, solven, dan pengendap (Apriantono, www.indohalal.com
Alkohol Itu Najis
Kamr adalah najis (meski ada perbedaan pendapat dalam hal ini). Sebagai implikasinya, alkohol (etanol) sebagai zat yang memabukkan dalam khamr, hukumnya najis juga. Hal ini sesuai kaidah fiqih : At-Taabi’ Taabi’ (Hukum bagi yang mengikuti, adalah mengikuti (sama dengan) hukum yang diikuti). (Abdul Hamid Hakim, As-Sulam, hal. 64).
Dengan menerapkan kaidah itu, kita tahu bahwa khamr hukumnya najis. Maka, etanol sebagai bagian dari khamr, hukumnya mengikuti khamr dari segi kenajisannya. Jadi, etanol hukumnya mengikuti hukum khamr.
Jika sudah jelas alkohol itu najis, maka bagaimana hukum menggunakannya? Jawabannya, pemanfaatan benda najis pada asalnya adalah haram. Adapun bila digunakan untuk kepentingan pengobatan atau produksi obat, seperti digunakan sebagai desinfektan alat dan tangan sebelum operasi, pembersih kulit sebelum injeksi, atau sebagai campuran obat, hukumnya makruh, tidak haram.
Menjualbelikan alkohol pada asalnya adalah haram, kecuali untuk kepentingan pengobatan, hukumnya boleh


1.      Alkohol dalam Makanan/Minuman
Alkohol dalam bentuk khamr (minuman beralkohol) banyak dijumpai sebagai campuran dalam makanan atau minuman. Hukum menggunakan alkohol sebagai campuran makanan dan minuman ini adalah haram, karena termasuk dalam pemanfaatan benda najis yang telah diharamkan dalam Islam. Kecuali dalam kondisi darurat, yaitu jika tidak memakan makanan tersebut akan mengancam keselamatan jiwa, maka diperbolehkan. Juga dikecualikan, makanan seperti itu jika digunakan sebagai obat, maka hukumnya boleh, dalam arti makruh.
Berikut ini paparan fakta mengenai keberadaan alkohol (khamr) dalam berbagai makanan dan minuman (sumber www.halalmui.or.id ) :
a.       Khamr Sebagai Penyedap Masakan
Dikenal ada beberapa khamr (arak) sebagai penyedap masakan Cina, Jepang, Korea, dan masakan lokal yang berorientasi khamr. Khamr-khamr itu misalnya : (1) Ang Chiu, sebagai penyedap masakan, berguna untuk mempersedap masakan daging, tim ayam, sea food dan sayur mayur, (2) Lo Wong Chiu, digunakan sebagai saus penyedap masakan, dan digunakan juga sebagai penyedap masakan daging, tim ayam, sea food dan sayur mayur; (3) Anggur Beras Putih, sebagai rendaman obat Thionghoa dan berbagai masakan
b.      Khamr dalam Kue Ultah
Dalam sebuah resep kue ulang tahun yang terdapat di majalah ternama terdapat deretan bahan yang harus disiapkan. Salah satunya adalah “rhum”. Masyarakat ternyata acuh tak acuh terhadap keberadaan bahan tersebut. Mereka perlu tahu bahwa rhum adalah nama dari sebuah minuman keras dengan kadar alkohol sampai 30 persen.


c.       Khamr dalam Makanan Bakaran
Dalam masakan ikan bakar, daging panggang atau barbeque, khamr sering digunakan untuk melunakkan daging dan menciptakan aroma khas khamr. Khamr yang sering digunakan adalah dari jenis arak putih atau anggur beras ketan. Memang tidak semua ikan bakar atau daging bakar menggunakan bahan ini. Tetapi dari beberapa kasus yang terjadi di restoran Jepang dan Cina, penggunaan khamr ini kadang-kadang ditemukan. Ciri masakan bakar yang menggunakan khamr agak susah dideteksi. Secara umum khamr dalam masakan bakar agak susah dideteksi. Secara umum daging atau ikan yang direndam khamr biasanya lebih lunak, lebih empuk dan memiliki aroma khas khamr. Tetapi tanda-tanda tersebut pada kenyataannya sulit dikenali, karena daging yang lunak dan empuk juga bisa disebabkan oleh enzim papain dari daun atau getah pepaya. Sedangkan aroma khamr sangat sulit dikenali, khususnya bagi orang awam yang tidak terbiasa dengan aroma tersebut.
d.      Khamr dalam Tumisan
Masakan yang menggunakan cara pemasakan tumis juga sering menggunakan khamr sebagai bahan yang ditambahkan. Aroma khamr akan muncul pada saat tumisan dipanaskan dengan api dan khamr dimasukkan ke dalam wajan.
e.       Khamr dalam Mie
Mie goreng dengan berbagai rasa kadang-kadang ditambahkan khamr untuk mencitarasakan khamr guna menambah selera. Seperti mie goreng ayam, mie goreng sea food, mie goreng udang dan seterusnya. Khamr yang digunakan dalam masakan ini biasanya adalah arak putih, arak merah atau mirin
f.        Khamr dalam Sea food
Jangan dikira setiap sea food pasti aman. Meskipun semua isi laut halal, tetapi cara memasaknya sangat beraneka ragam. Nah, pemasakan sea food itulah yang kadang-kadang menggunakan saus dan khamr untuk menghasilkan rasa dan aroma khas yang konon mengundang selera.
g.       Khamr dalam Campuran Minuman
Di restoran-restoran atau café sering ditawarkan beraneka ragam minuman dengan nama keren dan penampilan yang eksentrik. Kadang-kadang kita terjebak dengan nama minuman itu yang kelihatannya aman. Misalnya avacado fload, lemon squash, oranges dan beberapa minuman yang berkonotasi buah-buahan. Tetapi tidak ada salahnya jika kita bertanya kepada pramusaji, apa saja isinya. Sebab tidak jarang di dalam minuman buah itupun ditambahkan rhum atau minuman keras yang lain. Katanya untuk menimbulkan sensasi khusus ketika kita meneguknya. Dari semua jenis makanan yang berpeluang ditambahkan khamr atau minuman keras itu memang sulit dideteksi secara visual. Apalagi bagi kita yang tidak pernah mengenal minuman keras
2.      Alkohol dalam Obat-Obatan
Berobat dengan benda najis dan haram hukumnya adalah makruh, bukan haram. Dengan demikian, jelaslah bahwa penggunaan alkohol -meskipun najis- dalam rangka pengobatan tidaklah berdosa, sebab hukumnya makruh. (Namun, perlu sekali dicatat, makruh itu sebaiknya ditinggalkan. Orang yang meninggalkan yang makruh, mendapat pahala dari Allah SWT. Tapi jika ia mengerjakannya, tidak mengapa dan tidak berdosa).
Atas dasar itu, maka penggunaan berbagai bahan yang najis dan haram, tidaklah mengapa. Hukumnya makruh. Misalnya, menggunakan alkohol sebagai desinfektan klinis, sebagai pembersih kulit sebelum diinjeksi, sebagai pelarut bahan obat, dan sebagainya. Termasuk juga dalam hal ini, segala macam benda najis lainnya di luar alkohol. Misalnya penggunaan selongsong kapsul dari bahan babi, penggunaan urine sebagai sarana terapi, dan sebagainya.
Namun karena ada pendapat lain dari umat Islam yang mengharamkan penggunaan benda najis untuk berobat, sebaiknya sebisa mungkin kita hanya menggunakan bahan yang suci dan halal dalam dunia obat-obatan. Kalaupun kita mengikuti pendapat yang memakruhkan, kita disunnahkan menggunakan bahan yang bukan najis, sebagai upaya untuk menghindarkan diri dari perselisihan. Kaidah fiqih menyatakan : Al-Khuruj minal Khilaaf mustahab (Menghindarkan diri dari perselisihan pendapat, adalah disunnahkan). (Abdul Hamid Hakim, As-Sulam , hal. 68)
3.      Alkohol dalam Kosmetik
Fungsi alkohol dalam sediaan kosmetika (terutama parfum) pada umumnya adalah sebagai pelarut dan digunakan di luar badan. Bagaimanakah hukumnya menurut fiqih Islam? Hukumnya haram, sebab alkohol itu najis sebagaimana telah dibahas sebelumnya, dan memanfaatkan najis adalah haram.
Memang benar, bahwa alkohol itu mudah menguap. Beberapa saat setelah sediaan kosmetika (juga parfum) diaplikasikan, maka alkohol akan segera menguap dan tidak terdeteksi lagi (undetectable). Adanya bau dari parfum yang diaplikasikan di pakaian, adalah zat wanginya, bukan alkoholnya (Mursyidi, Kehalalan Bahan dalam Sediaan Kosmetika, makalah, tidak dipublikasikan). Pertanyaannya, apakah jika pada hasil akhir alkohol tidak terdeteksi, berarti kita boleh menggunakan alkohol dalam proses tersebut? Hukumnya haram, sebab ada tidaknya alkohol pada hasil akhir, bukanlah satu-satunya pertimbangan hukum. Yang (juga) menjadi pertimbangan, adalah tindakan pemanfaatan alkohol itu sendiri. Bukan hanya dilihat apakah pada hasil akhirnya alkohol itu masih dapat dideteksi atau tidak.
Padahal pemanfaatan alkohol adalah haram, karena alkohol termasuk ke dalam kategori benda najis yang tidak boleh dimanfaatkan. Jadi pemanfaatan alkohol dalam sediaan parfum adalah haram, meskipun pada hasil akhirnya alkohol itu sudah tidak dapat terdeteksi lagi.
Jawaban ini juga berlaku untuk penggunaan bahan najis lainnya dalam bidang kosmetika. Misalnya, penggunaan lemak babi sebagai bahan pembuatan sabun. Sabun yang dihasilkan, secara sifat fisik dan kimiawi sudah sangat berbeda dari bahan dasar/asalnya yang najis. Pertanyaannya, apakah boleh menggunakan lemak babi sebagai bahan dasar sabun? Jawabannya adalah tidak boleh (haram), sebab ada tidaknya lemak babi pada hasil akhir, bukanlah satu-satunya pertimbangan hukum. Yang (juga) menjadi pertimbangan, adalah tindakan pemanfaatan lemak babi itu itu sendiri. Bukan hanya dilihat apakah pada hasil akhirnya lemak babi itu masih dapat dideteksi atau tidak. Pemanfaatan lemak babi adalah haram, berdasarkan nash Al Qur`an yang telah mengharamkan babi (Al-Baghdadi, 1994:43-44), di samping lemak babi termasuk benda najis yang tidak boleh dimanfaatkan.
Dapat ditambahkan, bahwa akhir-akhir ini telah diketahui, heparin (sodium heparin) yang sudah diproduksi secara komersial, ternyata berasal dari jaringan mukosa usus babi. Dalam dunia kosmetika, heparin merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan cream untuk nutrisi kulit, cream untuk sekitar mata, produk-produk anti acne dan juga hair tonic. Produk ini diproduksi di China serta diekspor terutama untuk negara Amerika dan Eropa. Maka, umat Islam sudah seharusnya menghindari produk kosmetika yang mengandung unsur heparin (sodium heparin) yang berasal dari Amerika, Eropa apalagi China (www.halalmui.or.id).
Sebagai penutup, kiranya patut kita renungkan, bahwa masalah keberadaan alkohol dalam makanan, obat, dan kosmetik telah menjadi salah satu persoalan kaum muslimin setelah mereka dikungkung oleh sistem sekuler yang kufur ini. Sistem tersebut sama sekali tidak memperdulikan halal dan haram, karena berdiri di atas asas manfaat (pragmatisme/utilitarianisme). Akibatnya, kaum muslimin merasa kesulitan dalam memenuhi hajat hidupnya, karena hampir semua segi kehidupan dipenuhi dengan kemaksiatan dan keharaman. Termasuk membajirnya produk-produk yang dilarang oleh syara’ baik makanan, obat, maupun kosmetik.
Berbeda halnya jika kaum muslimin hidup dalam naungan negara Khilafah Islam. Sebuah sistem yang melindungi kaum muslimin dari berbagai jenis pelanggaran terhadap syara’at Islam. Termasuk akan menjaga kaum muslimin dari berbagai produksi makanan, minuman, dan obat-obatan yang haram. Karena itu, persoalan ini baru akan tuntas secara total apabila Negara Khilafah Islam berdiri. Kita bermohon kepada Allah, agar kita senantiasa diberi kekuatan untuk tetap berjuang secara ikhlas dalam menegakkannya. Semoga Allah SWT memberikan pertolongan kepada kaum muslimin di seluruh dunia. Wallahu a’lam

C.     Dampak mengkonsumsi alkohol
Di bawah ini menjelaskan tentang Farmakodinamika dari mengkonsumsi alkohol akut
1.      Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat akan dipengaruhi oleh konsumsi alkohol akut. Alkohol menyebabkan sedasi dan menghilangkan kecemasan. Pada konsentrasi yang lebih tinggi akan menimbulkan efek-efek seperti pengucapan kata-kata yang tidak jelas, Ataksia, pelemahan pertimbangan dan perilaku disinhibisi, suatu keadaan yang disebut Intoksikasi  atau  Keadaan mabok. Efek-efek pada sistem saraf pusat tersebut menjadi nyata ketika kadar didalam darah meningkat, Karena toleransi akut terhadap berbagai efek alkohol terjadi setelah beberapa efek alkohol terjadi setelah beberapa jam minum-minum.selama bertahun-tahun telah dipercaya bahwa efek utama Ethanol adalah menyebabkan kerusakan pada membran biologis akibat dari penurunan viskositas lipid (fluidinasi). Efek fluidinasi ethanol ini dianggap suatu hipotesis yang bertanggung jawab atas beraneka ragam perubahan yang diamati dalam fungsi membran.
2.      Jantung
Acetaldehyde terlibat sebagai penyebab abnormalitas jantung dengan mengubah persediaan catecholamine pada miokardium.



Konsentrasi alkohol didalam darah dan efek klinis pada individu yang tidakmengalami toleransi
BAC (mg/dl)­­­­­­1
Efek klinis
50-100
Sedasi secara subjektif ”high”,meningkatnya waktu reaksi
100-200
Gangguan fungsi motor ,bicaragagap, ataksia
200-300
Muntah, stufor
300-400
Koma
>500
Depresi respirasi,kematian





3.      Otot polos
Ethanol merupakan suatu vasodilator yang mungkin sebagai akibat dari efek sistem saraf pusat dan relaksasi langsung otot polos yang disebabkan oleh metabolismenya, yaitu acetaldehyde.

Dibawah ini ada beberapa konsekuensi dari konsumsi alkohol kronis:
Konsumsi alkohol kronis secara nyata dapat mempengaruhi fungsi beberapa organ vital terutam hati dan sistem saraf, gastrointestinal dan kardiovaskuler. Ethanol mempunyanyi toksisitas langsung, selain itu karena ethanol adalah merupakan obat yang sangat lemah yang membutuhkan konsentrasi  ribuan kali lebih tinggi daripada obat-obat lain yang disalahgunakan misalnya Cocine, opium dll.
Konsumsi kronis alkohol dalam jumlah besar mempunyai kaitan dengan meningkatnya resiko kematian, meski minum pada konsentrasi rendah sampai sedang mempunyai efek protektif. Kematian yang berkaitan dengan mengkonsumsi alkohol adalah disebabkan oleh penyakit hati, kanker, kecelakaan dan bunuh diri.


  1. Hati dan saluran cerna (Gastrointestinal)
Penyakit hati merukan  komplikasi medis yang paling utama dari penyalagunaan alkohol. Diperkirakan bahwa sekitar 15-30 % peminum berat yang kronis pada akhirnya akan menderita penyakit hati yang parah. Penyakit hati alkoholikyang bersrti secara klinis pada umumnya mungkin telah  diketahui,selanjutnya berkembang tanpa bkti yang jelas adanya. Resiko perkembangannya penyakit hati ini adalah erat kaitannya dengan jumlah rata-rata konsumsi sehari hari dan lamanya penyalagunaan alkohol. Kaum wanita nampaknya lebih peka terhadap hepatotoksitisitas alkohol dibandingkan dengan kaum pria. Bagian bagian lain dari saluran pencernaan  mungkin juga mengalami kerusakan. Minum alkohol akan meningkatkan sekresi lambung dan pengkreas dan mengubah rintangan mukosa, dengan demikian akan meningkatkan resiko terjadinya gastritis dan pangkreatitis. Efek akut dari alkohol pada lambung terutama berkaitan dengan peningkatan reproduksi asam lambung . Pecandu alkohol sangat muda menderita gastritisdan sangat peka terhadap hilangnya protein dan plasma darah selama meminum alkohol, yang mungkin memberikan kontribusi terjadinya  anemia dan malnutrisi protein. Alkohol juga secara reversibel dan merusak usus kecil, menyebabkan diare, menurunkan berat badan dan defisiensi berbagai macam vitamin.
  1. Sistem saraf
a.       Toleransi dan kebergantungan fisik
Konsums alkohol dalam dosist inggi selam waktu yang  lama menyebabkan terjadinya toleransi dan kebergantungan fisik ataupun psikis.peminum alkohol kronis, bila dipaksa untuk mengurangi atau menghantikan meminum alkohol akan mengalami sindroma   putus obat, yang menunjukkan adanay kebergantungan fisik. Gejala-gejala putus  alkohol secara klasik teridiri dari hepereksitabilitas dalam kasus-kasus yang ringan  dan konvulasi, psikosis,toksik dan delirium tremens dalam kasus-
Kebergantungan psikologis terhadap alkohol ditandia oleh keinginan berulang yang harus dilaksanakan (komvulsive desire) untuk memperoleh efek-efek yang menyenangkan dari alkohol dan untuk peminum pemula keinginan untuk menghindari akiat-akibat negatif dan reaksi putus obat.
b.      Neurotoksisitas
Konsumsi alkohol dalam jumlha besar selama jangka waktu yang panjang (biasanya bertahun-tahun) juga dapat menyebabkan defisit neurologis. Abnormalitas neurologis yang paling sering dijumpai pada alkoholisme kronis adalah terjadinya kerusakan saraf perifer simetris pecandu alkohol kronisjuga menunjukkan gangguan pada cara berjalan dan ataksia  yang disebabkan oleh perubahan-perubahan degeneratifdidalam sistem saraf pusat. Ganguan nerologis lainnya yang berkaitan dengan alkoholisme adalah dimensia dan jarang berupa penyakit demienilasi
  1. Sistem kardiovaskuler
Alkohol mengubah atau mempengaruhi sistem kardiovaskuler melalui berbagai cara. Konsumsi alkohol yang berat selama jangka waktu yang lama dikaitkan dengan terjadinya kardiomiopati yang meluas dengan hifertropi vebtrikuler dan vibrosis. Kerusakan langsung pada miokardium yang disebabkan oleh penyalagunaan alkohol pada mulanya diduga disebabkan oleh defisienai Thiamin atau oleh bahan kontaminan di dalam minuman yang meng andung alkohol.penleitian terbaru menunjukkan  bahwa kardiomiopati terjdi juga bahkan pada keadaan dimana tidak terjdi difensiasi vitamin atau diet sehari-hari. Pada hewan dan manusia , alkohol menyebabkan sejumlah perubahan di dalam sel-sel jantung yang mungkon dapat menyebabkan terjadinya kardiomiopati.
  1. Darah
Alkohol secara tidak langsug mempengaruhi hematopoisis melalui efek-efek metabolik dan nutrisi juga mungkin secara langsung menghambat proliferasi semua elemen seluler didalam sumsum tulang. Gangguan hematologis yang terlihat pada peminum  kronis adalah berupa  amina ringan yang diakibatkan oleh difensiasi folic acid terkaid alkohol. Anemia kekurangan zat besi mungkin disebabkan olehpendarahan gastrointestinal. Alkohol juga terlibat sebagai penyebab dari beberapa sindroma hemolitik, beberapa diantaranya berkaitan dengan hiperlipidemis dan penyakit hati yang parah.
  1. Sistem endokrin dan keseimbangan Elektrolit
Pemakaian alkohol yang kronsmempunyai efek penting pada sistem endokrin serta pada keseimbangan cairan dan elektrolit .laporan klinis berupa ginekomasti dan astropi testis pada pecandu alkohol dengan sirosis menghasilkan dugaan adanya kekacauan dalam keseimbangan hormon steroid.Para pecandu alkohol dengan penyakit hati kronis mungkin mempunyai gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit termasuk asites, edema dan efusi
  1. Sindrom alkohol pada janin
Penyalagunaan alkohol oleh ibu  selama masa kehamilan dikaitkan denga efek efek tertogenik yang penting pada keturunannya, dan alkhol tampaknya menjadi penyebab utama keterbelakangan mental dan cacat bawaan .Minum alkohol pada tingkat yang berat pada trimester 1 kehamilan menyebabkan karakteristik wajah,pada trimester 2 dan 3 kehamilan masih belum diketahui dengan jelas, tetapi pada studi hewan menunjukkan bahwa otak sangat rentan terhadap pengaruh alkoholdi sepanjang masa perkembangan.Alkohol dengan cepat menembus plasenta dan mencapai konsentrasi di dalam janin ibu yang sama dengan konsentrasi di dalam darah ibu.
  1. Sistem kekebalan
Para pecandu alkohol mempunyai tingkat infeksi yang lebih tinggi dari tingkat normal dan terutama sangat peka terhadap infeksi sitem pernafasan  misalnya TBC.sementara efek sekunder, dari kebergantungan alkohol termasuk difensiasi nutrisi dan kondisi sosial seperti tunawisma, berperan terhadap tingi tingkat infeksi , sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi ethanol yang terus-menerus secara langsung akan merusak fungsi kekebalan.hal ini juga bisa menjadi faktor utama yang mendasari meningkatnya  insiden jenis kanker tertentu.
  1. Meningkatnya resiko kanker
Pemakaian alkohol kronis akan meningkatkan resiko kanker mulut ,faring laring, esofagus, dan hati. Beberapa bukti menunjukkan bahwa terdapat sedikit peningkatan dalam insiden kanker payudara bagi mereka yang kebergantungan alkohol.berbagai penelitian yang menghubungkan kanker dengan pemakaian alkohol sangtalah luar biasa , konsistensi hasilnya sangatlah mengsenkan.

D.     MINUMAN BERALKOHOL
Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung ethyl alcohol atau etanol. Etanol merupakan hasil fermentasi karbohidrat yang berasal dari buah-buahan atau biji-bijian. Minuman beralkohol bisa menimbulkan kecanduan karena zat etanol punya sifat adiktif dan bereaksi sebagai zat anestetik atau zat penenang.
Prof. DR. dr. H. Dadang Hawari, psikiater yang banyak menangani pasien kecanduan narkoba dan zat adiktif lainnya, menyatakan, “Untuk menjadi pecandu alkohol tidak mengenal istilah banyak atau sedikit. Karena, bila sudah mencicipi minuman beralkohol, akan selalu ada saat di mana orang menagih untuk kembali meminumnya. Itu karena di dalam alkohol terdapat zat etanol yang adiktif (membuat kecanduan) dan bersifat menenangkan seperti heroin, valium, dan morfin.”
Jenis Dan Kadar Minuman Beralkohol
·         Bir
Merupakan hasil fermentasi karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Mengandung alkohol sebesar 3-6%
·         Wine
Dihasilkan dari fermentasi sari buah anggur. Sari buah lain yang juga bisa digunakan adalah buah pir, apel, beri dan bunga dandelions. Mengandung alkohol sebesar 10-14%
·         Liquor
Minuman beralkohol yang dibuat dengan proses penyulingan lalu digabungkan dengan aroma dan cita rasa lain seperti jeruk. Biasanya mengandung gula dan alkohol 30-35%
·         Vodka
Dikenal sebagai minuman tradisional Rusia. Biasanya merupakan hasil penyulingan dari fermentasi bubur gandum. Mengandung 40% alkohol.
·         Rum
Dihasilkan dari penyulingan berbagai produk fermentasi gula tebu. Umumnya yang dicampur untuk pembuatan rum adalah sirup gula dan air. Kadar alkoholnya 40-75%
·         Gin
Merupakan hasil penyulingan dari fermentasi biji-bijian. Biasanya cita rasa didapat dengan mencampurkan juniper berries (sejenis buah beri). Memiliki kadar alkohol 40-45%
·         Brandy
Minuman beralkohol ini dihasilkan dari penyulingan wine dari anggur. Kandungan alkoholnya adalah 40-50%
·         Wiski
Sejenis liquor yang merupakan hasil penyulingan dari bubur biji-bijian. Kadar alkoholnya 40-50%.
Seperti halnya pecandu narkoba, pecandu alkohol pun mempunyai gejala bila sedang ketagihan, meliputi:

Ü     Tangan, lidah, dan kelopak mata gemetaran
Ü     Timbul rasa mual
Ü     Jantung berdebar, tekanan darah meningkat
Ü     Tubuh berkeringat
Ü     Gelisah
Ü     Berhalusinasi pendengaran
Alkohol yang sering menjadi pelarian mereka yang sedang stres, sejatinya justru dapat meningkatkan stres bagi para peminumnya. Sebabnya adalah alkohol dapat mengganggu sistem endokrin (hormonal) yang berfungsi menjaga ketahanan seseorang dari tekanan/stres.
Kalau melihat dampak buruk alkohol semacam ini, sebaiknya pikir-pikir saja dulu sebelum anda berani mencobanya. Namun demikian bagi yang sudah terlanjur menjadi pecandu dan belum dapat berhenti secara total, Dr. Peter J. D’Adamo memberikan resep terapi alkoholisme-nya sebagai berikut:
1.      Jika anda mengonsumsi alkohol, hindarilah obat simetidin (Tagamet) dan racitidin (Zantac). Kedua obat itu menghambat kerja enzim gastrik alkohol dehidrogenase, mengganggu proses penguraian alkohol dan mempengaruhi peningkatan kadar alkohol dalam darah.
2.      Meminimalkan efek alkohol dengan mengonsumsi makanan yang difermentasi (probiotik). Makanan semacam itu dapat bermanfaat sebagai agen anti-hangover (penahan rasa sakit setelah bangun pagi akibat terlalu banyak mengkonsumsi alkohol).
Di Indonesia beberapa produk minuman probiotik yang banyak mengandung bakteri baik telah diproduksi dan dikemas dalam bentuk minuman botolan. Sementara untuk jenis makanan, tidak tahu apakah tape ketela dan tape ketan termasuk jenis makanan probiotik juga?
Singkat kata, bagi yang sudah terlanjur mengalami kecanduan, saat ada kesempatan untuk mengurangi takaran dan berhenti dari keinginan untuk minum minuman beralkohol maka sebaiknya segera saja lakukan daripada terlambat.

E.      BAHAYA ALKOHOL BAGI WANITA
Menurut sebuah studi yang dilakukan di Rusia, disebutkan bahwa wanita yang mengonsumsi alkohol lebih rentan mengalami kerusakan otak daripada kaum pria.
Dari sejumlah tes fungsi neurokognotif, terlihat bahwa kaum wanita pecandu alkohol mengalami dampak lebih parah daripada pria, seperti yang ditemukan Dr Barbara Flannery dari RTI International di Baltimore.
Meski demikian, dalam sebuah wawancara dengan Reuters Health, Flannery memperingatkan bahwa temuan mereka bukanlah kabar bagus bagi kaum pria yang mengalami ketergantungan alkohol. "Wanita memang lebih rentan mengalami dampak negatif penyalahgunaan alkohol dan kecanduan alkohol daripada pria, namun pria juga tetap akan mengalami dampak yang sama,"katanya.
Dampak fisiologi alkoholisme lainnya, termasuk kerusakan hati dan jantung yang dikenal menyerang lebih cepat terhadap wanita daripada pria, sebuah fenomena yang dikenal dengan istilah "telescoping" tulis Flannery dan timnya dalam jurnal Alkoholism: Clinical and Experimental Research.
Untuk mengetahui apakah hal yang sama juga terjadi pada otak, mereka melakukan tes fungsi otak terhadap 78 pria dan 24 wanita pecandu alkohol yang berusia antara 18 hingga 40 tahun. Sebanyak 68 pria dan wanita non-alkoholik juga diikut sertakan dalam studi ini sebagai kelompok pembanding.
Disebutkan, durasi penggunaan alkohol pada kaum pria jauh lebih lama daripada wanita, yaitu 15 tahun banding 11 tahun. Sementara durasi ketergantungan alkohol antara mereka adalah 8 tahun berbanding 5 tahun. Meski demikian, dilaporkan juga bahwa kelompok wanita lebih sering minum alkohol daripada pria, dengan persentase 91 banding 72.
Sebelum merampungkan tes, seluruh peserta diminta untuk tidak mengonsumsi alkohol selama tiga hingga empat pekan.
Dibandingkan dengan kelompok pria, para peneliti menemukan kelompok wanita menunjukkan hasil yang lebih buruk daripada kelompok pria dalam tes ketajaman ingatan, fleksibilitas kognitif dan pemecahan masalah.
Flannery menunjukkan, metabolisme alkohol pada wanita berbeda dengan pria. Wanita merasakan pengaruh alkohol lebih cepat daripada pria. Salah satu alasannya, pria memiliki kadar air yang lebih banyak di tubuh mereka, sehingga pengaruh alkohol dapat tercairkan dengan lebih baik. Enzim pengubah alkohol menjadi bahan tidak aktif pada wanita juga lebih sedikit.

Wanita Lebih Beresiko Daripada Pria
Salah satu yang mempengaruhi efek alkohol bagi tubuh adalah berat badan. Orang yang bobotnya lebih berat, karena volume darah dan air dalam tubuhnya lebih banyak, maka pengaruh alkohol pada tubuhnya cenderung lebih kecil. Hal ini disebabkan alkohol yang larut dalam tubuhnya punya konsentrasi lebih kecil. Sementara wanita umumnya memiliki bobot tubuh yang lebih ringan dibanding pria sehingga konsentrasi alkohol yang masuk dalam tubuhnya cenderung lebih pekat. Akibatnya wanita lebih sensitif terhadap pengaruh alkohol.
Ada dua macam pengaruh alkohol pada peminumnya. Yaitu pengaruh secara langsung dan tidak langsung (terakumulasi).
Pengaruh langsung biasanya bisa dilihat dari gejala fisiologisnya yang berupa:
  • Bicara cadel
  • Jalan limbung
  • Mata jereng
  • Muka merah
  • Mudah marah dan tersinggung
  • Bicara melantur
  • Kehilangan kemampuan berkonsentrasi
Sementara pengaruh buruk alkohol pada kesehatan tubuh umumnya tak langsung terjadi. Daya racun dari alkohol baru terasa setelah racun bertumpuk-tumpuk masuk dalam tubuh dan terjadi pada rentang waktu tertentu.
Gangguan kesehatan tubuh akibat alkohol pada wanita antara lain:


  1. Memicu kanker payudara
Zat acetaldehyde, yaitu hasil metabolisme alkohol dalam tubuh, ternyata merusak kemampuan alami sel untuk memperbaiki DNA. Akibatnya, mutasi sel mudah terjadi dan akan menimbulkan kanker. Wanita yang gemar mengkonsumsi alkohol punya resiko terkena kanker payudara lebih besar karena alkohol dapat mengganggu dan meningkatkan produksi hormon estrogen secara berlebihan yang dapat merangsang mutasi sel.
  1. Mengurangi kesuburan
Terganggunya keseimbangan hormon estrogen akibat mengkonsumsi alkohol juga mempengaruhi fungsi organ reproduksi wanita. Akibatnya antara lain siklus menstruasi menjadi kacau dan infertilitas (mandul). Aktifitas racun etanol mampu mencegah terjadinya ovulasi sehingga bisa menjadi penyebab utama kemandulan
  1. Meracuni janin
Wanita hamil bila mengkonsumsi alkohol sama saja dengan meracuni bayinya sendiri. Karena alkohol bersifat racun bagi janin dan dapat mengakibatkan fetal alcohol syndrome, yaitu sindrom akibat terganggunya organ tubuh pada masa perkembangan janin dalam kandungan. Biasanya, bayi akan lahir dengan bentuk otot tubuh dan kepala yang terlalu kecil. Selain itu, bayi yang dikandung kemungkinan besar juga akan mengalami gangguan pada pendengaran, penglihatan, dan juga masalah kecanduan alkohol serta gangguan pada pelakunya.
  1. Merusak jantung
Alkohol bila menyerang otot jantung dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan otot jantung. Akibatnya, otot jantung akan membesar dan menjadi lunak. Keadaan ini akan melemahkan kerja jantung. Buntutnya, darah yang dipompa untuk diedarkan ke seluruh tubuh pun terganggu.

  1. Tekanan darah tinggi
Zat etanol yang terdapat dalam darah akan memicu penambahan hormon epinephrine. Bila keadaan ini disertai dengan kondisi tubuh yang kekurangan mineral magnesium maka kombinasi kondisi ini akan menimbulkan detak jantung yang tak beraturan. Berikutnya, keadaan ini dapat memicu terjadinya tekanan darah tinggi.
  1. Mudah terserang stroke
Terganggunya efisiensi pemompaan darah oleh jantung dapat membuat aliran darah ke otak jadi terhambat. Akibatnya, suplai makanan dan oksigen ke otak pun terganggu dan keadaan ini dapat memicu terjadinya stroke.
  1. Mengundang osteoporosis
Reaksi alkohol dalam tubuh akan mengakibatkan paratyroid hormon, hormon yang bertugas mengatur penyerapan, distribusi dan pengeluaran kalsium dalam tubuh, berkurang jumlahnya. Keadaan ini menyebabkan timbulnya osteoporosis (kerapuhan tulang).
  1. Mengakibatkan gangguan mental
Pemakaian alkohol dalam jangka panjang dapat mengganggu sinyal penghantar saraf (neurotransmitter). Keadaan ini dapat mengakibatkan gangguan mental yang membuat perilaku, pikiran, dan karakter seseorang berubah.





BAB V
PENUTUP
A.     KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1.      Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.
2.      Dalam Islam alkohol itu adalah najis hukumnya, walaupun ada beberapa pendapat lain.dan untuk pemakainnya, hukumnya haram,tapi menjadi makruh apabila digunakan untuk pengobatan dan pembuatan obat dalam dunia kedokteran.
  1. dalam Farmakodinamika dari mengkonsumsi alkohol akut, alkohol menyerang Sistem saraf pusat Jantung,Otot polos,Hati dan saluran cerna (Gastrointestinal),Sistem kardiovaskuler, Darah,Sistem endokrin dan keseimbangan Elektrolit, janin,Sistem kekebalan dan mempengaruhi peningkatan  resiko kanker
  2. Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung ethyl alcohol atau etanol. Etanol merupakan hasil fermentasi karbohidrat yang berasal dari buah-buahan atau biji-bijian. Minuman beralkohol bisa menimbulkan kecanduan karena zat etanol punya sifat adiktif dan bereaksi sebagai zat anestetik atau zat penenang.contohnya : Bir,Wine,Liquor,Vodka,Rum,Gin,Brandy,Wiski
  3. Konsumsi alkohol pada wanita lebih rentan merusak otak dari pada pria,dan pengaruh alkohol pada wanita lebih berat dibandingkan dengan pria karena volume darah dan air dalam tubuhnya lebih kecil dari pri sehingga kadar alkohol yang masuk dalm tubuh lebih pekat



B.     SARAN
Dari pembahasan dan kesimpulan yang telah dipaparkan mungkin ada beberapa saran yang diantaranya :
1.      Marilah dari sekarang kita berusaha untuk mengenal alkohol lebih jauh sebelum kita merasakan dampaknya
2.      Semoga dengan makalah ini,kita dapat disadarkan untuk tidak sekali-kali mengkonsumsi alkohol
3.      Alangkah baiknya juga kita saling menyadarkan sesama untuk tidak mengkonsumsikan alkohol karena bahaya alkohol sangatlah berat yang kadang-kadang kita tidak sadari













DAFTAR PUSTAKA
Al-Mustanier, Ahmad Labib. Hukum Seputar Khamr. www.islamuda.com.
Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. EdisiIV. Jakarta : UI Press.
Departemen Kesehatan Dirjen POM. 2000. Informatorium Obat Nasional Indonesia. Jakarta : Depkes.
http://www.indohalal.com/doc_halal3.html ,Bioteknologi: Suatu Tantangan
http://www.mui.or.id.MUI. Hukum Alkohol dalam Minuman.
Katzung B.G.2002.Farmakologi Dasar Dan Klinik.Buku ke-2 edisi 8.Jakarta :Salemba Medika
Majalah Femina dan Eat Rigth for Your Type –Ensiklopedia Lengkap Diet Sehat Golongan Darah, oleh: Dr. Peter J. D’Adamo
Musthafa K.S. 1983. Alkohol dalam Pandangan Islam dan Ahli-Ahli Kesehatan. Bandung : PT Alma’arif.
Mutscher, Ernst. 1991. Dinamika Obat. Bandung : Penerbit ITB.
Tjay, Tan Hoan & Kirana Rahardja. 1986. Obat-Obat Penting : Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya. Edisi IV.Jakarta: Salemba Medika





Tidak ada komentar:

Posting Komentar