Sabtu, 06 Maret 2010

LATAR BELAKANG KASUS 28 MINGGU

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Mortalitas dan morbilitas pada wanita hamil dan bersalin merupakan masalah besar di negara berkembang. Di negara miskin sekitar 25-50% kematian wanita usia subur disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita usia muda pada masa puncak produktivitasnya. Tahun 1996. WHO memperkirakan lebih dari 585.000 pertahun meninggal saat hamil dan bersalin.
Di Indonesia pada saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih cukup tinggi. Salah satu indikator Indonesia sehat 2010 adalah status kesehatan meliputi angka kematian Ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Sesuai SDKI (Survey Demografi Kesehatan Indonesia) tahun 2007 AKI adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia seperti halnya di negara lain adalah perdarahan, infeksi dan eklamspai. Penyebab tidak langsung kematian ibu antara lain adalah anemia (51%), KEK (kurang energi kronis) 30% dan 4 terlalu (terlalu muda usia kawin, terlalu tua melahirkan, terlalu dekat jarak Melahirkan, terlalu sering melahirkan), (Saefudin AB dkk - 2002).
Oleh karena itu, kebijakan Departemen Kesehatan adalah mendekatkan pelayanan obstetri dan neonatal (kebidanan dan bayi baru lahir), sedekat mungkin pada setiap ibu hamil, sesuai dengan pendekatan Making Pragnancy Safer( MPS). Bahwa semua kehamilan itu beresiko dan setiap ibu hamil agar mempunyai akses ke pertolongan persalinan yang aman dan pelayanan obseteri, (Depkes RI - 2001).
Pada tanggal 12 Oktober 2000 Presiden RI mencanangkan making Pragnancy Safer (MPS) yang mempunyai 3 pesan kunci :
1. Semua persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih
2. Semua persalinan dengan komplikasi harus dapat di layani oleh tenaga medis/kesehatan yang berkompeten (terlatih) melalui pelayanan di fasilitas yang memadai atau rujukan kepada fasilitas yang dapat menimbulkan komplikasi tersebut.
3. Setiap kehamilan hendaknya kehamilan yang di inginkan (pregnancy wanted).
Angka kematian bayi yang cukup tinggi menempatkan Indonesia di kawasan Asia Tenggara rangking 7 dari 10 negara di bawah Vietnam dalam urutan angka kematian Unicef (2000).
Bayi baru lahir (BBL) pada hari-hari pertama kehidupannya mengalami berbagai perubahan yang sangat kompleks. Pada sebagian bayi, perubahan tersebut dapat berjalan dengan lancar, namun sebagian yang lain kadang-kadang mengalami banyak hambatan yang mengakibatkan bermacam-macam kelainan, sehingga menimbulkan kegawatan pada bayi dan berakhir pada kematian. (Idham Amir dan Rinawati R. - 2003)
Pada SDKI 2007 juga menyajikan bahwa AKB untuk Indonesia adalah 34 per 1000 kelahiran hidup dan untuk Propinsi NTB adalah 72 per 1000 kelahiran hidup lebih rendah dari hasil SDKI 2002 yaitu 74 per 1000 kelahiran hidup. Disebutkan juga Angka Kematian Neonatal untuk Indonesia adalah 20 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Neonatal di NTB adalah 34 per 1000 Kelahiran Hidup. dimana Kematian Neonatal berhubungan dengan kondisi ibu saat hamil dan melahirkan.
Adapun penyebab kematian bayi adalah :
1. Asfeksia, BBLR, Infeksi 58.4 %
2. Diare 15 %
3. Pnemaounia 12.7 %
4. Kelainan kongenital 5.7 %
5. Meningitis 4.5 %
6. Tidak Diketahui penyebabnya 3.7 %
(Riskesdas 2007)

Oleh karena itu penanganan dini adanya kegawatan pada BBL sangat dibutuhkan antisipasi dan biasanya dapat dilakukan sebelum bayi lahir.
Dari uraian tersebut di atas, maka sangat di butuhkan keseriusan Program Kesehatan dan Fokus kegiatan dalam Upaya Penurunan Angka kematian Ibu (AKI) oleh Depkes adalah :
1. P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) dengan Stiker di Seluruh Puskesmas
2. Kemitraan Bidan dengan Dukun
3. PONED/PONEK (Pregnency Obstetri Neonatus Emergency Dasar)/( Pregnency Obstetri Neonatus Emergency Konprensif)
4. Unit Transfusi Darah di Rumah Sakit Kabupaten
5. Pelayanan Keluarga Berencana yang Berkualitas
6. Pemenuhan SDM Kesehatan
(Dr. Srihermiyanti,Msc, 2009 dalam Seminar Pelaksanaan Program MPS di Indonesia, Jogjakarta)

Oleh karena itu untuk mendukung fokus kegiatan Depkes tersebut Akademi Kebidanan Bakti Kencana Mataram menyelenggarakan Program Study Diploma III Kebidanan dalam rangka mempercepat pemenuhan tenaga bidan dengan pengetahuan dan keterampilan yang terkompentensi. Maka diharapkan setelah menyelesaikan studynya para bidan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang baik, terstandar sehingga pada akhirnya dapat membantu menurunkan AKI dan AKB.
Sebagai aplikasi dari teori dan keterampilan sesuai dengan kompetensi yang di dapat, maka para mahasiswa Akademi Kebidanan Bhakti Kencana Mataram diharuskan melakukan study kasus secara langsung pada pasien atau klien dengan menerapkan asuhan kebidanan mulai dari masa kehamilan > 28 minggu, persalinan, masa nifas, perawatan bayi baru lahir dan KB sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mampu melaksanakan secara langsung penanganan pada pasien/klien dengan menerapkan asuhan kebidanan dan Manajemen kebidanan pada kasus normal / bermasalah mulai dari ANC (Umur Kehamilan / UK > 28 minggu), INC, PNC, BBL, KB
2. Tujuan Khusus
a. Dapat memilih kasus individu untuk penerapan proses manajemen kebidanan mulai dari ANC (UK > 28 minggu) INC, PNC, BBL dan KB
b. Mampu menerapkan proses berpikir dan bertindak sesuai dengan langkah-langkah manajemen kebidanan untuk membantu dalam pengambilan keputusan klinis pada klien dari saat kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, ibu post partum dan KB
c. Mampu mendokumentasikan seluruh temuan-temuan dan seluruh hasil dalam catatan Varney dan SOAP.
d. Mampu membuat laporan kasus dengan baik
e. Mampu melakukan evaluasi keberhasilan tindakan yang diberikan

C. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi Institusi
1.1 Membantu upaya menurunkan angka mortalitas dan mordibias terhadap ibu dan bayi
2. Bagi Instansi
2.1 Meningkatkan cakupan K4, KN, ASI Ekslusif dan KB
2.2 Memudahkan pemantauan wilayah setempat dan pencatatan pelaporan
3. Bagi Penulis
3.1 Merupakan implementasi manajemen kebidanan, memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir / neonatal dan keluarga berencana sehingga nantinya pada saat bekerja di lapangan dapat dilakukan secara sistematis, yang pada akhirnya meningkatkan mutu pelayanan dan memberikan dampak menurunkan jumlah kematian ibu dan bayi / balita.
3.2 Dapat mengoptimalkan evaluasi serta kualitas basis kompetensi dalam mengaplikasikan teori dan keterampilan yang dimiliki sesuai dengan standar dan kode etik yang berlaku.
3.3 Memenuhi salah satu syarat untuk menempuh ujian akhir pada program diploma III Akademi Kebidanan Bhakti Kencana.
4. Bagi masyarakat
4.1 Dapat menambah pengetahuan klien dalam perawatan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, masa nifas dan KB
4.2 Klien dapat mengenali tanda-tanda bahaya dan resiko terhadap kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB
4.3 Klien dapat menolong dirinya sendiri terhadap perubahan fisiologis dalam masa kehamilan, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir.
4.4 Klien mendapat kontak langsung dengan tenaga kesehatan sehingga dengan paparan tersebut klien dapat merubah prilakunya untuk memanfaatkan sarana kesehatan ataupun tenaga kesehatan dengan kesadarannya sendiri.

Kamis, 04 Maret 2010

satuan penyuluhan kasus 28 minggu

SATUAN PENYULUHAN

Topik Utama : Perawatan Kehamilan
Sub Pokok Bahasan : Ante Natal Care (ANC)
Sasaran : Ny.”N”
Tanggal :
Waktu : 10 Menit
Tempat : Polindes Jatisela

A. TIU : Setelah diberikan penyuluhan ibu mengerti tentang ANC
B. TIK : Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu :
1. Menjelaskan pengertian ANC
2. Menyebutkan manfaat ANC
3. Menyebutkan Jadwal dan waktu ANC
4. Menyebutkan tanda-tanda bahaya pada kehamilan
C. MATERI :
1. Pengertian ANC
2. Manfaat ANC
3. Jadwal dan waktu ANC
4. Tanda-tanda bahaya pada kehamilan
D. METODE :
Ceramah dan Tanya Jawab
E. MEDIA : Buku KIA
F. EVALUASI :
1. Ibu mampu menjelaskan pengertian ANC
2. Ibu mampu menyebutkan Manfaat ANC
3. Ibu mampu menyebutkan Jadwal dan waktu ANC
4. Ibu mampu menyebutkan Tanda-tanda bahaya pada kehamilan
G. SUMBER :
Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal
MATERI PENYULUHAN
PERAWATAN KEHAMILAN ANTENATAL CARE (ANC)

1. PENGERTIAN ANC
Pemeriksaan Antenatal adalah pemeriksasan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan kehamilannya secara berkala dan mengoreksi atau mengobati keadaan atau penyakit yang ada.
2. MANFAAT ANC
Manfaat pemeriksaan Antenatal adalah agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilannya dengan baik dan selamat sehingga janin didalam kandungannya juga sehat sehinuga saat persalinan dan masa nifas juga tidak ada kelainan
Pemeriksaan antenatal juga dapat menggali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan, mempersiapkan persalinan cukup bulan dengan trauma seminimal mungkin dan mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal
1. Mengetahui keadaan kehamilan ibu
2. Mengetahui hal-hal yang diperiksa saat pemeriksaan kehamilan
3. Mengetahui tanda bahaya serta resiko saat kehamilan

3. JADWAL/WAKTU KUNJUNGAN ANC
Kujungan paling sedikt dilakukan 4 kali selama kehamilan yaitu
3.1 1 kali pada triwulan I
3.2 1 kali pada triwulan II
3.3 2 kali pada triwulan III
4. TANDA-TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN
Tanda bahaya yang sering ditemukan pada ibu hamil adalah :
4.1. Perdarahan
4.2. Bengkak pada kaki
4.3. Demam tinggi
4.4. Keluar air ketuban sebelum waktunya
4.5. Gerakan bayi berkurang atau tidak ada sama sekali
4.6. Ibu mual terus dan tidak mau makan


KONSELOR SASARAN



(SHINTYA EKA AULIA) (NURHAYATI)


















\

SATUAN PENYULUHAN
Topik Utama : Persalinan
Sub Pokok Bahasan : Tanda – tanda persalinan
Tanda – tanda bahaya dalam persalinan
Sasaran : Ny.”N”
Tanggal :
Waktu : 20 menit
Tempat : Polindes Jatisela

A. TIU: : Setelah diberikan penyuluhan ibu mengerti tentang tanda– tanda persalinan serta tanda – tanda bahaya dalam persalinan
B. TIK : Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu :
1. Menyebutkan tanda – tanda persalinan
2. Menyebutkan tanda – tanda bahaya dalam persalinan
3. Menyebutkan bahaya yang mungkin terjadi jika persalinan tidak ditolong oleh petugas kesehatan
C. MATERI :
1. Pengertian Persalinan
2. Tanda – tanda persalinan
3. Tanda – tanda bahaya dalam persalinan
4. Manfaat/keuntungan melahirkan pada petugas kesehatan
D. METODE :
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. MEDIA :
1. Gambar
2. Buku KIA
F. EVALUASI :
1. Ibu mampu menyebutkan 2-3 dari 4 tanda – tanda persalinan
3. Ibu mampu menyebutkan 2-3 dari 4 tanda-tanda inpartu
4. Ibu mampu menyebutkan 5 dari 7 tanda – tanda bahaya dalam persalinan
5. Ibu mampu menyebutkan 3 dari 5 bahaya yang mungkin terjadi jika persalinan tidak ditolong oleh petugas kesehatan
G. SUMBER :
1. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologis, Prof Dr Rustam Muchtar, MPH
2. Ilmu Kebidanan
3. Acuan Kesehatan Maternal Dan Neonatal
















METERI PENYULUHAN
PERSALINAN

1. PENGERTIAN PERSALINAN
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang dapat hidup kedunia luar dari jalan lahir maupun melalui jalan lain.
2. TANDA TANDA PERSALINAN
2.1 Tanda – tanda permulaan persalinan
a) Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun
b) Perasaan sering – sering atau susah kencing
c) Perasaan sakit diperut dan dipinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah dari uterus
d) Keluar lendir bercampur darah
2.2 Tanda tanda inpartu
a) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
b) Keluar lendir bercampur darah lebih banyak
c) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya
d) Pada pemeriksaan dalam telah ada pembukaan dan pendataran servix
3. TANDA TANDA BAHAYA DALAM PERSALINAN
3.1 Keluar cairan ketuban sebelum ada tanda-tanda persalinan
3.2 Keluar darah dari jalan lahir sebelum ada tanda-tanda persalinan
3.3 Kejang-kejang
3.4 Gerakan janin berkurang atau tidak ada samasekali
3.5 Demam
3.6 Nyeri hebat diperut
3.7 Sakit kepala atau kaki bengkak
4.













BAHAYA YANG TEJADI JIKA PERSALINAN TIDAK DITOLONG OLEH PETUGAS KESEHATAN
4.1. Alat-alat persalinan tidak memadai
4.2. Persalinan tidak ditangani secara tepat
4.3. Bahaya yang terjadi tidak dengan cepat ditangani
4.4. Penanganan komplikasi terlambat
4.5. Kematian ibu dan atau janin
5. PERSIAPAN CALON DONOR DARAH
Calon pendonor darah hendaknya disiapkan, kerena apabila terjadi perdarahan dan ibu membutuhkan donor darah segera maka ibu dan keluarga dapat segera memperoleh darah yang dibutuhkan
6. PERSIAPAN BIAYA YANG CUKUP
Walaupun ibu dan keluarga mempunyai kartu JPK Maskin tetapi hendaknya biaya tetap disiapkan secukupnya terutama untuk keperluan ibu serta bayinya kelak
SATUAN PENYULUHAN

Topik Utama : Perawatan Payudara
Sub Pokok Bahasan : Cara perawatan payudara dalam masa kehamilan
Sasaran : Ny.”N”
Tanggal :
Waktu : 15 menit
Tempat : Polindes Jatisela

A. TIU : Setelah diberikan penyuluhan ibu mengerti tentang perawatan
payudara dalam masa kehamilan
B. TIK : Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu :
1. Menjelaskan pengertian perawatan payudara
2. Menyebutkan manfaat perawatan payudara
3. Menyebutkan alat-alat perawata payudara
4. Melakukan perawatan payudara sendiri
C. MATERI :
1. Pengertian perawatan payudara masa kehamilan
2. Manfaat perawatan payudara masa kehamilan
3. Alat dan bahan perawatan payudara
4. Demonstrasi perawatan payudara
D. METODE :
1. Ceramah
2. Demonstrasi
E. EVALUASI :
1. Ibu mampu menjelaskan pengertian perawatan payudara
2. Ibu mampu menyebutkan manfaat perawatan payudara
3. Ibu mampu menyebutkan alat-alat perawata payudara
4. Ibu mampu melakukan perawatan payudara sendiri
F. SUMBER :
Pedoman Pelayanan Antenatal tingkat Pelayanan Dasar, Depkes RI, Jakarta 1995
MATERI PENYULUHAN
PERAWATAN PAYUDARA

1. PENGERTIAN
Perawatan payudaa adalah suatu tindakan yag dikakukan untuk merawat payudara dengan baik dan benar agar puting susu bersih,sehingga ASI nanti dapat keluar dengan lancar saat masa menyusui
2. MANFAAT PERAWATAN PAYUDARA
2.1 Membersihkan puting susu yang kotor sehingga dapat memperlancar pengeluaran ASI
2.2 Mengeluarkan putting susu yang masuk sehingga memudahkan bayi nengisap pada saat menyusu
3. ALAT DAN BAHAN PERAWATAN PAYUDARA
3.1 2 buah handuk
3.2 Minyak kelapa dalam tempatnya
3.3 Kapas
3.4 Air dingin dalam tempatnya
4. CARA PERAWATAN PAYUDARA
4.1. Ibu duduk tegak
4.2. Pakaian atas dibuka
4.3. Handuk diletakkan dibawah payudra dan diatas punggung ibu
4.4. Kompres puting susu dengan kapas minyak kelapa selama 5 menit
4.5. Setelah 5 menit angkat kapas lalu bersihkan puting susu
4.6. Lap payudara dengan washlap yang telah dibasahi air dingin lalu keringkan





SATUAN PENYULUHAN
Topik Utama : Senam
Sub Pokok Bahasan : Senam Hamil
Saran : Ny."N"
Tanggal :
Waktu : 30 menit
Tempat : Polindes Jatisela
TIU : Setelah diberikan penyuluhan ibu memahami tentang senam Hamil
TIK : Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu :
1. Menjelaskan pengertian senam hamil
2. Menyebutkan manfaat dan tujuan senam hamil
3. Welakukan senam hamil
MATERI
4. Pengertian senam hamil
5. Manfaat dan tujuan senam hamil
6. Cara senam hamil
METODE
7. Ceramah
8. Tanya jawab
9. Demonstrasi











MATERI PENYULUHAN
SENAM HAMIL

I. PENGERTIAN SENAM HAMIL
Therapy latihan gerak antara lain mempersiapkan ibu hamil baik fisik maupun mental pada persalinan yang cepat, aman dan spontan.
II. KEUNTUNGAN SENAM HAMIL
1. Fisik : Melenturkan otot dan memberikan kesegaran Melatih pernafasan efektif saat persalinan
2. Psikologis : Meningkatkan rasa percaya diri
3. Sosial : Sarana berbagi informasi dan pengalaman dengan ibu hamil lainnya (bila dilakukan bersama ibu hamil yang lain)
III. CARA MELAKUKAN SENAM HAMIL
1. Gerakan I
Sikap duduk bersila
Sikap duduk ini adalah sikap duduk yang baik selama kehamilan, karena dengan sikap ini perut bagian bawah menekan perut kedalam rongga panggul (beserta janinnya) sehingga kedudukan janin dalam kandungan tetap baik. Dengan posisi seperti ini, lakukan gerakan pemanasan dengan mengggerakkan kepala menengok kekanan kekiri, miring kekanan kekiri. Sesudah itu tundukkan kepala dan angkat kepala sambil menarik nafas, kemudian menghembuskannya. Lanjutkan dengan menaikka bahu kemudian menurunkannya kembali. Lakukan gerakan dalam 8 hitungan.
2. Gerakan 2 dan 3
Memutar lengan dan mengencangkan payudara
Letakkan jari jari tangan dibahu dengan kedua lengan menjepit kedua payudara dan mengangkat kedua payudara dengan kedua siku tersebut.
Lakukan gerakan ini dengan memutar lengan. Lepas perlahan-lahan kemudian dilanjutkan dengan mengangkat edua siku keatas dan kembali keposisi semula.
3. Gerakan 4 dan 5
Gerakan relaksasi
Posisi tidur miring kekanan, dengan kepala doitopang tangan atau bantal.
Kaki bawah lurus, kaki atas ditekuk. Tarik nafas melalui hidung dan hembuskan lewat mulut. Lakukan gerakan dengan mengangkat kaki atas setinggi pinggul, kemudian turunkan. LAkukan dengan mengangkat kaki atas, tekuk kearah perut dan kaki bawah sejajar, luruskan dan kembalikan keposisi semula. Lalukan gerakan sebanyak 8 kali kemudian lakukan untuk sisi kiri.
4. Gerakan 6
Gerakan pergelangan kaki dan mengayuh
Posisi tubuh terlentang dengan kedua kaki lurus. Tekankan jari jari kaki lurus kebawah dan tekuk keatas kembali. Putar pergelangan kaki dari arah kanan dan sebaliknya. Lakukan gerakan kaki seolah-olah mengayuh sepeda dengan kedua tangan disisi samping untuk menahan. Lakukan gerakan masing-masing 8 kali.
5. Gerakan 7
Mengangkat panggul
Posisi tubuh terlentang dengan kedua kaki ditekuk. Kedua tangan diletakkan disamping untuk menahan badan. Tarik nafas, tahan sambil mengencangkan otot panggul, tahan beberapa detik, l;akukan kembali keposisi semula sambil menghembuskan nafas. Lakukan untuk 8 kali.
6. Gerakan 8, 9 dan 10
Latihan meneran
Posisi tidur terlentang, rangkul paha dengan tangan sampai siku. Lakukan dengan posisi miring kekiri dan kekanan. Lanjutkan dengan posisi terlentang dan merangkul kedua paha dengan lengan sampai siku. Sambil menarik nafas, angkat kepala, pandangan keperut, lalu hembuskan nafas. Lanjutkan dengan memegang pergelangan kaki. Lakukan 8 kali.
7. Gerakan 11 dan 12
Melenturkan punggung Posisi seperti merangkak, bahu sejajar dengan kedua lengan dan dibuka sejajar. Dengan membuka kaki, angkat punggung dan tundukkan kepala, sambil menarik nafas, tahan beberapa detik kemudian kembali keposisi semula. Saat posisi kembali, otot punggung rileks. Lakukan gerakan sampai 8 kali.

8. Gerakan 13
Gerakar anti sungsang
Posisi menungging. Tangan rileks disamping tubuh dan kedua kaki terbuka dan tekuk sejajar bahu. Letakkan kepala diantara kedua tangan, turunkan dada perlahan-lahan sampai menyentuh kasur, kepala menoleh kesamping.















































SATUAN PENYULUHAN
Topik Utama : Perawatan Bayi
Pokok Bahasan : Immunisasi Pada Bayi
Sasaran : Ny."N"
Waktu : 10
Tempat : Polindes Jatisela

TIU : Setelah diberikan penyuluhan ibu dan keluarga mengerti tentang pemberian immunisasi pada bayi
TIK : Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu :
 Menjelaskan pengertian immunisasi
 Menyebutkan manfaat immunisasi
 Menyebutkan penyakit yang dapat dicegah dengan immunisasi
 Menyebutkan macam-macam immunisasi dan efek samping
 Menyebutkan jadwal dan waktu immunisasi
MATERI :
 Pengertian immunisasi
 Manfaat immunisasi
 Penyakit yang dapat dicegah dengan immunisasi
 Macam-macam immunisasi dan efek samping
 Jadwal dan waktu immunisasi
METODE
 Ceramah
 Tanya jawab
MEDIA :
 Gambar
 Buku KIA
EVALUASI
 Menjelaskan pengertian immUnisasi
 Menyebutkan manfaat immunisasi
 Menyebutkan penyakit yang dapat dicegah dengan immunisasi
 Menyebutkan macam-macam immunisasi dan efek samping
 Menyebutkan jadwal dan waktu immunisasi
SUMBER :
 Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal


























MATERI PENYULUHAN
IMMUNISASI PADA BAYI
I. PENGERTIAN
Immunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu
II. MANFAAT IMMUNISASI
1. Untuk memberikan kekebalan pada tubuh
2. Untuk memningkatkan daya tahan tubuh
3. Untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian
III. PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMMUNISASI
1. Immunisasi BCG untuk mencegah penyakit TBC
2. Immunisasi DPT untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus
3. Immunisasi Polio untuk mencegah penyakit Polio Immunisasi HB untuk mencegah penyakit Hepatitis type B
4. Immunisasi Campak untuk mencegah penyakit Campak ,
IV. MACAM MACAM IMMUNISASI DAN EFEK SAMPING
1. BCG
Efek samping :
Terjadi pembengkakan kecil sampai terbentuk ubses/luka pada daerah penyuntikan sebagai tanda berhasilnya immunisasi
2. DPT
Efek samping :
a Panas
b Rasa sakit didaerah penyuntikan
c Pembengkakan didaerah penyuntikan
d Kadang terjadi kejang
3. Polio
Efek samping : Pada umumnya tidak ada efek samping

4. H B
Efek samping : Pada umumnya tida ada efek samping
5. Campak
Efek samping :
a Panas pada hari ketiga setelah penytuntikan
b Kadang - kadang disertai kemerahan pada kulit .
V. JADWAL PEMBERIAN IMMUNISASI
1. 0 - 7 hari : HB 1, Polio 1
2. 6 minggu : HB2, Polio 2, DPT 1
3. 10 minggu : BCG, Polio 3, DPT 2,
4. 14 minggu : Hb 3, Polio 4, DPT 3,
5. 9 Bulan : Campak


















SATUAN PENYULUHAN
Topik Utama : Perawatan Bayi
Sub Pokok Bahasan : Perawatan Bayi Sehari-hari
Sasaran : Ny."N"
Waktu : 20 menit
Tempat : Polindes Jatisela

TIU : Setelah diberikan penyuluhan ibu dapat merawat bayinya dengan baik.
TIK : Setelah diberikan penyuluhan ibu mampn :
 Menyebutkan alat-alat memandikan bayi
 Menyebutkan cara memandikan
 Cara menyusui yang baik
 Keadaan normal yang teriadi nada bayi
METODE :
 Ceramah
 Demonstrasi
 Tanya j awab
MEDIA :
 Alat-alat memandikan bayi
 Gambar
 Buku KIA
EVALUASI
 lbu mampu menyebutkan alat-alat memandikan bayi
 lbu mampu mapu memandikan bayinya dengan cara yang benar
 lbu mampu menjelaskan pemberian ASI exlusif
 Ibu mampu menyusui bayinya dengan cara yang benar
 lbu mampu menyebutkan minima1 4 dari 7 keadaan normal yang pada bayi
SUMBER :
 Buku Acuan Nasional Pelavanan Kesehatan Maternal dan Internatal
MATERI PENYULUHAN
PERAWATAN BAYI SEHARI – HARI

A. ALAT – ALAT MEMANDIKAN BAYI
1. Ember memandikan bayi yang berisi air suam-suam kuku
2. Sabun mandi dan atau shampoo
3. Wash lap
4. Kapas lembab
5. Handuk untuk bayi
6. Pakaian bayi
7. Minyak talon, bedak bayi
B. CARA MAMANDIKAN BAYI
1. Pakaian bayi dibuka
2. Mata bayi dibersihkan dengan kapas lembab,juga telinga dan sekitarnya
3. Muka dilap dengan washlap basah yang tidak memakai sabun
4. Bersihkan daerah leher, dada, perut dan tali pusat, punggung, tangan dan kaki dengan menggunakan washlap sabun ytang terakhir bagian alat kelamin
5. Masukkan bayi kedalam ember lalu bersihkan semua badan bayi beberapa saat (Jangan merendam bayi terlalu lama apalagi sampai menggigil)
6. Angkat bayi kemudian keringkan terutama daerah tali pusat dan lipatan-lipatan
7. Berikan minyak talon serta sedikit bedak
8. Gunakan pakaian gantinya
C. ASI EKSLUSIF
Adalah memberikan ASI saja pada bayi tanpa memberikan makanan pendamping/PASI sampai bayi berumur 6 bulan

D. CARA MENYUSUI YANG BAIK DAN BENAR
1. Duduklah dalam posisi santai dan tegak
2. Bila perlu gunakan bantal dan atau selimut untuk menopang bayi
3. Basahi puting susu dan daerah areola dengan air susu
4. Tangan kanan menjaga payudara dengan keempat ibu jari menekan payudara bagian areola
5. Sentuhlah mulut bayi dengan puting susu, tunggu sampai mulut bayi membuka lebar
6. Masukkan secepatnya seluruh putting susu sampai bagian areola kedalam mulut bayi, hingga terletak antara lidah dan langit-langit
7. Dekapkan bayi ketubuh ibu dengan tangan kiri hingga ujung hidung menyentuh payudara
8. Tekanlah sedikit payudara bagian atas dengan tangan kanan sehingga hidung bayi dapat bernafas dengan baik.
9. Bila akan selesai menyusui, untuk melepaskan puting susu dari mulut bayi janganlah dengan tiba-tiba, tetapi dengan menekan dagu bayi atau memencet hidung bayi dengan hati-hati
10. Sebelum diletakkan pada payudara yang satunya lagi, sendawakan bayi terlebih dahulu dipundak ibu, perut bayi menghadap dada ibu sedang dagunya menempel didagu ibu, pungggung bayi ditepuk-tepuk lembut sampai bayi bersendawa

Gambar : Cara meletakkan bayi dan memegang payudara


Gambar : Merangsang bayi membuka mulut



E. KEADAAN NORMAL PADA BAYI
1. BAB berwarna kehitaman dalam 24 jam pertama setelah lahir
2. Belum BAK dalam 48 jam pertama, bila lebih dari 48 jam waspadai adanya kelainan saluran kencing
3. Berak cair 10-15 kali pada umur 3-14 hari terutama bila minum ASI, akan tetapi berat badan bayi akan terus meningkat
4. Muntah dan gumoh pada hari pertama, bila terus menerus dan disertai kembung, segeralah merjuk
5. Bercak kebiruan pada pantat, bokong serta punggung
6. Keluar darah dan ataau lender dari vagina pada hari ke-2 dan ke-3
7. Buah dada membesar dan mengeluarkan cairan, akan hilang sendiri dalam beberapa jam dan jangan dipijat



























SATUAN PENYULUHAN

Topik Utama : Tanda - Tanda Bayi Sakit
Sub Pokok Bahasan : Tanda - tanda bayi sakit umur 1 hari sampai 2 bulan
Sasaran : Ny."N"
Waktu : 10 menit
Tempat : Polindes Jatisela
TIU : Setelah diberikan penyuluhan ibu mengerti tentang tanda-tanda bayi sakit umur 1 hari sampai 2 bulan
TIK : Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu :
 Menjelaskan tanda-tanda bayi sakit
 Menjelaskan bagaimana penanganan bayi sakit dirumah
 Menjelaskan bahaya apabila bayi sakit tidak bibawa ketenaga dan atau sarana kesehatan
MATERI
 Tanda-tanda bayi sakit
 Penanganan bayi sakit dirumah
 Bahaya apabila bayi sakit tidak dibawa ketenaga dan atau sarana kesehatan
METODE : Ceramah dan Tanya jawab
MEDIA : Gambar dari Buku KIA
EVALUASI
 Ibu mampu menjelaskan tanda-tanda bayi sakit
 Ibu mampu menjelaskan bagaimana penanganan bayi sakit dirumah
 Ibu mampu menjelaskan bahaya apabila bayi sakit tidak bibawa ketenaga dan atau sarana kesehatan
SUMBER :
 MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) umur 1 hari sampai 2 bulan

MATERI PENYULUHAN
TANDA TANDA BAYI SAKIT UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN

I. KEJANG
A. Tanda dan gejala
1. Adanya riwayat kejang
2. Tremor disertai kesadaran menurun
3. Tangisan melengking
4. Gerakan yang tidak terkendali
5. Gerakan bola mata yang berputar-putar
6. Kaku seluruh tubuh
B. Penanganan
1. Cegah dehidrasi dengan cara tetap menyusui bayi
2. Suhu hayi dijaga agar tetap hangat
3. Segera me:nbawa bayi ke Puskesmas atau Rumah Sakit
II. HIPOTERMI
A. Tanda dan gejala
1. Seluruh badan teraba dingin disertai gerakan tubuh bayi yang kurang dari normal
2. Suhu tubuh bayi < 36°C 3. Bayi mengantuk 4. Ada bagian tubuh bayi yang berwarna merah dan mengeras B. Penanganan 1. Jaga agar bayi tetap hangat atau bayi dibungkus dengan kain hangat 2. Beri ASI sesring mungkin sesuai keinginan bayi 3. Cegah infeksi 4. Segera bawa bayi ke Puskesmas atau Rumah Sakit III. DIARE A. Tanda dan gejala 1. Bayi buang air besar > 5 kaIi sehari
2. Adanya darah dalam tinja
3. Bayi rewel dan gelisah
4. Mata cekung
5. Cubitan pada kulit perut kembalinya lambat
B. Penanganan
1. Berikan ASI lebih sering dan lebih lama dari biasanya
2. Berikan cairan tambahan seperti oralit dan atau larutan gula garam (LGG) sebanyak yang bayi kehendaki
3. Jika bayi muntah, tunggulah selama 10 menit kemudian lanjutkan kembali pemberian ASI, oralit atau LGG
4. Segera bawa bayi ketenaga dan atau sarana kesehatan
IV. KEMUNGKINAN INFEKSI BAKTERI
A. Tanda dan gejala
1. Kejang
2. Adanya gangguan nafas
3. Suhu tubuh bayi lebih dari 37.5°C
4. Bayi mengantuk
5. Gerakan bayi lemah atau kurang dari normal
6. Malas sampai tidak mau minum atau menyusu
B. Penanganan
1. Jaga agar tubuh bayi tetap hangat
2. Berikan ASI sesering mungkin sesuai kehendak bayi
3. Segara bawa bayi ketenaga dan atau sarana kesehatan





SATUAN PENYULUHAN
Topik Utama : Air Susu Ibu (ASI)
Sub Pokok Bahasan : Pentingnya ASI untuk bayi
Sasaran : Ny."N"
Waktu : 10 menit
Tempat : Polindes Jatisela
TIU : Setelah diberikan penyuluhan ibu mengerti tentang pentingnya ASI untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
TIK : Setelah diberikan penyulahan ibu mampu :
 Menjelaskan pengertian ASI
 Menyebutkan keunggulan ASI
 Menyebutkan haI-hal yang mempengaruhi produksi ASI
 Menyebutkan alasan pemberian ASI segera setelah bayi lahir
 Menyebutkan cara mengetahui bayi cukup memperoleh ASI
MATERI
 Pengertian ASI
 Keunggulan ASI
 Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI
 Alasan pemberian ASI segera setelah bayi lahir
 Cara mengetahui bayi cukup memperoleh ASI
METODE
 Ceramah
 Tanya jawab
MEDIA :
 Gambar
 Buku KIA
EVALUSI :
 Ibu mampu menjelaskan pengertian ASI
 Ibu mampu menyebutkan keunggulan ASI
 Ibu mampu menyebutkan hal-hal yang mempengar uhi produksi ASI
 Ibu mampu menyebutkan alasan pemberian ASI segera setelah bayi lahir
 Ibu mampu menyebutkan cara mengetahui bayi cukup memperoleh ASI
SUMBER :
 Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal






















MATERI PENYULUHAN
AIR SUSU IBU (ASI)
I. PENGERTIAN ASI
ASI adalah singkatan dari air susu ibu, yang diberikan kepada bayi sebagai bahan makanan pokok. Sampai umur 6 bulan bayi hanya diberikan ASI saja tanpa makanan tambahan lainnya.
II. KEUNGGULAN ASI
1. Mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi
2. ASI mengandung zat penolak (antibody) yang dapat melindung bayi dari berbagai penyakit infeksi
3. Aman dan dapat diberikan langsung
4. Tidak menimbulkan alergi bagi bayi
5. Sebagai perantara hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi
6. Membantu pertumbuhan gizi lebih baik
7. Kemungkinan tersedak kecil karena bentuk payudara yang sedemikian rupa
8. Ekonomis, praktis dan tersedia setiap saat
III. HAL HAL YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ASI
A. Makanan Ibu
Apabila ibu makan secara teratur, cukup mengandung gizi yang dibutuhkan akan membanu terbentuknya ASI. Makanan ibu harus memenuhi jamlah kalori, protein, lemak, vitamin, serta mineral, selain itu minum lebih banyak dari biasanya 8-12 gelas sehari. Bahan makanan yang dibatasi untuk ibu menyusui adalah yang merangsang seperti cabe, merica, kopi, alkohol. Bahan makanan yang membuat kembung seperti ubi, kol, sawi, dan bawang serta bahan makanan yang banyak mengandung gula.



B. Ketenangan jiwa dan pikiran
Faktor kejiwaan akan mempengaruhi produksi ASI misalnya perasaan yang tertekan, sedih, kurang percaya diri, dan berbagai ketegangan jiwa. Volume ASI akan menurun bahkan tidak ada sama sekali.
C. Penggunaan alat kontrasepsi
Penurunan produksi ASI biasanya terjadi pada ibu yang menggunakan kontrasepsi Pil
D. Perawatan payudara
Perawatan payudara harus dimulai sejak masa kehamilan sehingga akan memperbanyak dan memperlancar produksi ASI
IV. ALASAN PEMBERIAN ASI SEGERA SETELAH BAYI LAHiR
1. Memberikan ketanangan onndan kepuasan pada ibu
2. Mempercepat pulihnya kembali alat-alat kandungan kebentuk semula setelah persalinan
3. Hisapan bayi saat menyusui akan memperlancar produksi ASI
4. Bayi jarang terkena penyakit
5. Gizi bayi pada tahun pertama jauh lebih baik dibandingkan bayi yang tidak memperoleh ASI
V. CARA MENGETAHU APABILA BAYI CUKUP MEMPEROLEH ASI
Ibu.yang memberikan ASI pada bayinya kadang-kadang tidak mengetahui apakah ASI yang diberikannya cukup atau tidak. Cara untuk mengetahuinya adalah melakukan penimbangan pada bayi setiap bulan. Cara yang lain adalah dengan mengamati tanda-tanda sebagai berikut :
1. Bayi tampak puas dan tertidur lelap setelah menyusu
2. Ibu merasakan payudaranya ada perubahan, tegang dan merasakan aliran deras saat menyusui
3. Setelah menyusui, payudara ibu akan kosong.



SATUAN PENYULUHAN
Topik Utama : Mobilisasi
Sub Pokok Bahasan : Mobilisasi Dini Pada Ibu Nifas
Sasaran : Ny "N"
Waktu : 10 menit
Tempat : Ruang Bersalin Polindes Jatisela

TIU : Setelah diberikan penyuluhan ibu mengerti tentang mobilisasi dini pada ibu nifas
TIK : Setelah diberikan penyulihan ibu mampu :
 Menjelaskan pengertian mobilisasi dini
 Menyebutkan manfaat mobilisasi dini
 Menyebutkan tahapan mobilisasi dini
 Melakukan mobilisasi dini
MATERI :
 Pengertian mobilisasi dini
 Manfaat mobilisasi dini
 Tahapan mobilisasi dini
METODE :
 Ceramah
 Tanya jawab
EVALUASI :
 Ibu mampu menjelaskan pengertian mobilisasi dini
 Ibu mampu menyebutkan manfaat mobilisasi dini
 Ibu mampu menyebutkan tahapan mobilisasi dini
 Ibu mampu melakukan mobilisasi dini
SUMBER :
 Pedoman pelayanan Antenatal ditingkat pelayanan Dasar, Depkes RI, Jakarta 1995


MATERI PENYULUHAN
MOBILISASI DINI
I. PENGERTIAN
Mobilisasi dini adalah aktivitas yang segera dilakukan setelah berisstirahat beberapa jam ( ± 2 jam) dengan beranjak dari tempat tidur (paska persalinan normal) Ida Bagus Manuaba, 1991
II. MANFAAT MOBILISASI DINI
1. Melancarkan pengeluaran lochea dan mengurangi infeksi puerperium
2. Mempercepat involusio uteri
3. Melancarkan fungsi alat gastrointestinal dan perkemihan
4. Melancarkan kelancaran pendarahan darah, sehingga mempercepat fungsi ASI dan pengeluaran metabolisme
III. TAHAPAN MOBILISASI DINI
1. Setelah melahirkan (normal) ibu harus istirahat selama 2 jam ibu boleh melakukan mobilasi diatas tempat tidur
2. Setelah merasa cukup kuat ibu boleh jalan-jalan














SATUAN PENYULUHAN
Topik Utama : Komplikasi Nifas
Sub Pokok Bahasan : Tanda-tanda bahaya pada ibu nifas
Sasaran : Ny"N"
Tempat : Polindes Jatisela
TIU : Setelah diberikan penyuluhan ibu mengerti tentang tanda-tanda bahaya pada masa nifas
TIK : Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu :
 Menyebutkan tanda-tanda bahaya pada ibu nifas
 Menjelaskan cara pencegahan atau cara mengatasi
MATERI :
 Tanda-tanda bahaya pada Ibu nifas
 Cara mengatasi dan pencegahannya
METODE :
 Ceramah
 Tanya jawab
MEDIA
 Gambar
EVALUASI
 Ibu mampu menyebutkan tanda-tanda bahaya pada ibu nifas
 Ibu mampu menjelaskan cara pencegahan atau cara mengatasi
SUMBER
 Buku 40 hari persalinan







MATERI PENYULUHAN
TANDA-TANDA BAHAYA NIFAS
Dalam minggu pertama hingga minggu ke enam setelah pulang ke rumah, masih terdapat kemungkinan terjadinya komplikasi persalinan. Ini dapat ditunjukkan oleh satu atau lebih tanda berikut ini.
1. Perdarahan yang membasahi lebih dari satu pembalut wanita dalam satu jam selama beberapa jam. Cara mengatasi : minta seseorang untuk mengantarkan ke pusat kesehatan tedekat untuk mendapat perawatan dan pengobatan
2. Perdarahan yang merah menyala setiap saat setelah minggu ke-4 paska persalinan
3. Lokhea yang berbau tidak enak. Bau yang normal adalah seperti bau menstruasi biasa.
4. Terdapat gumpalan darah vang besar pada lokea. Namur. gumpalan-gumpalail kecil pada hari pertama adalah normal.
5. Tidak adanya lokea sel2ma dua minggu paska persalinan
6. Nyeri atau rasa tidak enak dengan atau tanpa pembengkakan pada perut bagian bawah beberapa hari pasca persalinan.
7. Setelah 24 jam pertama suhu tubuh lebih dari 37,7 -C selama lebih dari satu hari. Namun kenaikan suhu tubuh hingga 38-C segera setelah persalinan (akibat dehidrasi) atau demam yang tidak terlalu tinggi ketika ASI mulai terbentuk adalah hal biasa
8. Nyeri setempat , neri tekan, dan rasa hangat di betis, paha, dengan atau tanpa kemerahan, serta pembengkakan dan nyeri ketika anda melekukkan kaki. Cara mengatasi : beristirahatlah dengan kaki dinaikkan.
9. Adanya benjolan atau bagian yang keras di payudara setelah pembesaran mereda. Ini dapat menunjukkan adanya penyumbatan pada saluran ASI. Mulailah melakukan perawatan dirumah dengan perawatn payudara paska persalinan.
10. Nyeri setempat, pembungkakan, kemerahan, panas dan nyeri tekan pada payudara setelah pembesaran mereda, yang merupakan tanda dari mastitis atau infeksi payudara.
11. Sulit buang air kecil, nyeri atau panas ketika buang air kecil, sering ngin buang air kecil, tetapi tidak banyak keluar, air kemih berwarna gelap dan atau berbau
12. Depresi yang mempengaruhi kemampuan ibu untu r.lenghadapi hhidup atau yang tidak mereda setelah beberapa hari, perasaan marah terhadap bayi, terutama jika perasaan itu ditambah dengan dorongan kekerasan.






















SATUAN PENYULUHAN
Pokok bahasan : Askeb Pelayanan KB
Sub pokok : Kontrasepsi
Sasaran : Ny."N"
Waktlt : 60 menit
Tempat : Polindes Jatisela

TIU : Setelah diberi penyuluhan ibu dan keluarga dapat mencegah kehamilan dan mampu mengenal masalah kesehatan mengenai alat kontrasepsi.
TIK : Setelah diberi penyuluhan diharapkan ibu dapat:
 Menyebutkan pengertian kontrasepsi dengan benar.
 Menyebutkan fungsi kontrasepsi dengan benar.
 Menyebutkan kontra indikasi dengan benar.
 Menyebutkan keuntungan kontrasepsi dengan benar.
 Menyebutkan kerugian kontrasepsi dengan benar.
 Mengetahui kunjungan ulang setelah menggunakan alat kontrasepsi.
 Menggunakan salah satu alat kontrasepsi.
MATERI
 Jenis-jenis alat kontrasepsi yang efektif
 Pengertian dari masing-masing alat kontrasepsi
 Fungsi kontrasepsi
 Kontra indikasi kontrasepsi
 Keuntungan kontrasepsi
 Cara penggunaan
 Kerugian kontrasepsi
 Efek samping
 Jadwal kunjungan ulang

METODE
 Ceramah
 Tanya jawab
EVALUASI :
 Ibu dapat menyebutkan jenis jenis alat kontrasepsi.
 Ibu dapat menyebutkan fungsi kontrasepsi.
 Ibu dapat menyebutkan kontra indikasi kontrasepsi.
 Ibu dapat menyebutkan keuntungan kontrasepsi.
 Ibu dapat menyebutkan kerugian kontrasepsi.
 Ibu mengetahui kunjungan ulang setelah menggunakan alat kontrasepsi
 Ibu menggunakan salah satu alat kontrasepsi.
SUMBER
 Teknik keluarga berencana, bagian OBSGYN Fakultas Kedokteran Padjadjaran Bandung.
 Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi tahun 2002.















MATERI PENYULUHAN
KONTRASEPSI

I. PENGERTIAN KONTRASEPSI
Usaha untuk mencegah kehamilan.
II. JENIS-JENIS ALAT KONTRASEPSI YANG EFEKTIF
1. IUD
2. Suntikan
3. PIL
4. Implant (susuk)
III. FUNGSI ALAT KONTRASEPSI
1. IUD
a. Melumpuhkan sperma.
b. Menghalangi pertemuan sperma dan sel telur.
2. Suntikan
a. Mencegah lepasnya sel telur dan indung telur wanita.
b. Mengentaikan lendir mulut rahim sehingga spermatozoa (sel mani) tidak masuk ke dalam rahim.
c. Menipiskan lapisan endometrium/selaput lender sehingga tidak siap untuk kehamilan.
3. PIL
a. Menekan ovulasi yang akan mencegah lepasnya sel telur wanita dari indung telur.
b. Mengendalikan lender mulut rahim sehingga sel mani/ sperma tidak dapat masuk ke dalam rahim.
c. Menipiskan lapisan endometrium/selaput lender.
4. Implant
a. Menghambat terjadinya ovulasi.
b. Menyebabkan endometrium/selaput lender tidak siap untuk nidasi/menerima pembuahan.
c. Mempertebal lender serviks/rahim.
d. Menipiskan lapisan endometrium/selaput lender.
IV. KONTRA INDIKASI DARI ALAT KONTRASEPSI
1. IUD
a. Dalam keadaan hamil
b. Infeksi panggul
c. Peradangan alat kelamin
d. Kecurigaan kanker pada alat kelamin
e. Tumor jinak rahim
f. Radang panggul
2. Suntikan
a. Hamil.
b. Perdarahan pervaginam yang tidak tahu sebabnya.
c. Tumor.
d. Penyakit jantung, lever/hati, darah tinggi, kencing manis, pelebaran pembuluh darah/varises yang luas.
3. PIL
a. Kehamilan
b. Carcinoma
c. Varises yang luas
d. Perdarahan vang tidak diketahui penyebabnya
4. Implant (susuk)
a. Kehamilan
b. Tumor ganas
c. Varises yang luas
d. Perdarahan yang tidak diketahui penyebabnya
V. KEUNTUNGAN ALAT KONTRASEPSI
1. IUD
a. Efektivitas tinggi hingga 99%
b. Praktis dan ekonomis
c. Kesuburan segera kembali jika dibuka
d. Tidak harus mengingat seperti kontrasepsi lain
e. Tidak mengganggu pemberian ASI
2. Suntikan
a. Efektivitas hingga 99%
b. Praktis. efektif dan aman
c. Tidak mempengaruhi ASI, cocok diguankan untuk menyusui
d. Reversible/tidak terbatas umur
3. PIL
a. Kesuburan segera kembali.
b. Mengurangi rasa kejang/nyeri perut waktu haid.
c. Terlindung dari penyakit radang panggul dan kehamilan di luar rahim.
d. Mudah menggunakannya.
e. Mencegah anemia defesiensi zat besi/kekurangan darah.
f. Mengurangi risiko kanker ovarium/kandungan.
g. Cocok digunakan untuk menunda kehamilan dari PUS muda.
h. Produksi ASI tidak berpengaruh untuk pil yang mengandung progesterone.
4. Implant (susuk)
a. Tidak menekan produksi ASI.
b. Praktis, efektif.
c. Tidak mengingat-ingat.
d. Masa pakai jangka panjang (3 atau 5 tahun).
e. Kesuburan cepat kembali setelah pengangkatan.
f. Dapat uipakai pada ibu yang tidak cocok dengan hormon estrogen.
VI. KERUGIAN ALAT KONTRASEPSI
1. IUD
a. Pemasangan memerlukan tenaga yang ahli.
b. Dapat keluar sendiri jika ukuran IUD tidak cocok dengan ukuran pemakai.
2. Suntikan
a. Kembalinya kesuburan agak telat.
b. Harus kembali ke te:npat pelayanan.
c. Tidak dianjurkan bagi penderita kanker, darah tinggi, jantung, lever/hati.
3. PIL
a. Pamakai harus disiplin meminum obat tian hari.
b. Dapat mempengaruhi produksi ASI untuk pil yang mengandung estrogen.
c. Dapat meningkatkan risiko infeksi kehamilan/jamur di sekitar kemaluan wanita.
d. Tidak dianjurkan pada wanita yang berumur di atas 35 tahun dan perokok karena akan mempengaruhi keseimbangan metabolisme tubuh.
4. Implant (susuk)
a. Pemasangan/pengangkatan harus dilakukan oleh tenaga ahli.
b. Dapat menyebabkan pola haid berubah.
c. Pemakai tidak dapat menghentikan pemakaian sendiri.
VII. EFEK SAMPING KONTRASEPSI
1. IUD
a. Terjadi perdarahan yang lebih banyak dan lebih lama dan masa menstruasi.
b. Spotting 1 atau 2 hari setelah pemasangan.
c. Keram/nveri selama menstruasi.
d. Keputihan.
2. Suntikan
a. Pusing, mual (jarang terjadi).
b. Kadang-kadang menstruasi tidak keluar selama 3 bulan pertama.
c. Kadang-kadang terjadi perdarahan yang lebih banyak pada saat menstruasi.
d. Keputihan.
e. Perubahan berat badan.
3. PIL
a. Spotting diantara masa haid pada awal pemakaian pil.
b. Pusing, mual pada mincgu-minggu pertama pemakaian.
c. ASI berkurang untuk yang menggunakan pil yang mengandung estrogen.
d. Perubahan berat badan.
e. Klosma/flek.
4. Iruplant (susuk)
a. Gangguan siklus haid.
b. Keluar bercak-bercak darah atau perdarahan yang lebih banyak selama men struasi/perdarahan tanpa sebab.
c. Hematoma/pembengkakan dan nyeri (abses).
d. Migrasi
e. Perubahan berat badan.
VIII. KUNJUNGAN ULANG
1. IUD
a. Bila ada keluhan
b. 3 bulan setelah pemasangan
c. Minimal sekali dalam 1 tahun
2. Suntikan
a. Tiap 3 bulan untuk depo provera/depo progestin dosis 150 mg.
b. Tiap satu bulan untuk cyclovem 50 mg.
3. PIL
Bila pil sudah habis
4. Implant (susuk)
a. Bila ada keluhan
b. Saat removal implant.